Shavuot Shavuot (bantuan·info) (atau Shavuos (bantuan·info), dalam Ashkenazi;
bahasa
Ibrani: שבועות, arti harafiah "Minggu-minggu") adalah Hari
Raya Yahudi yang bertepatan pada hari ke-6 bulan Ibrani Sivan (akhir Mei
atau awal Juni). Hari raya Shavuot adalah untuk memperingati hari Elohim Yahweh memberikan Taurat kepada Musa dan bangsa Israel
di Gunung
Sinai. Shavuot merupakan salah satu shalosh regalim, tiga
hari raya ziarah dalam Elkitab yang menandai berakhirnya Penghitungan Omer. Dalam
bahasa Indonesia dikenal dengan Pentakosta.
Tanggal Shavuot
secara langsung terhubung dengan Paskah.
Taurat
memerintahkan tujuh minggu Penghitungan Omer,
dimulai pada hari kedua Paskah dan kemudian langsung dilanjutkan dengan
Shavuot. Penghitungan hari dan minggu ini dipahami sebagai bentuk persiapan dan
gairah untuk Pemberian Taurat. Pada Paskah, orang Yahudi dibebaskan dari
perbudakan Firaun;
pada Shavuot, mereka diberi Taurat dan menjadi bangsa yang melayani Elohim
(Tuhan) Yahweh. Bagi Yahudi pengikut aliran Derekhyahweh (Jalan Tuhan) yang
kemudian hari dikenal dengan Mesianik atau Kristen. Tanggal tersebut juga
merupakan hari dimana janji Yahshua (Yesus) akan Roh Kudus, turun memenuhi para
murid Yahshua. Hari dimana mulainya gerakan Derekhyahweh (Kristen) berkembang
dengan pesat.
Dalam Alkitab,
Shavuot disebut Hari raya Tujuh Minggu (Ibrani: חג
השבועות, Ḥag ha-Shavuot,
Keluaran 34:22,
Ulangan 16:10);
Hari raya menuai (Ibrani: חג הקציר, Ḥag ha-Katsir, Keluaran 23:16),
dan Hari hulu hasil (Ibrani יום הבכורים, Yom ha-Bikkurim, Bilangan 28:26).
Mishnah dan Talmud menyebut
Shavuot dengan Atzeret (Ibrani: עצרת, pertemuan khidmat), karena merupakan
penutupan berbagai kegiatan selama dan setelah hari raya Paskah. Semenjak
Shavuot bertepatan dengan 50 hari setelah Paskah, orang Yunani Hellenistik
kemudian menyebutnya Pentakosta (πεντηκόστη, "hari kelima puluh").
Menurut tradisi
Yahudi, Shavuot dirayakan di Tanah Israel selama
sehari dan di diaspora (di luar Israel) selama dua hari. Yahudi Reformasi[1]
merayakan hanya satu hari, bahkan saat di diaspora.
Daftar isi
- 1 Hubungan dengan hari panen
- 2 Upacara Bikkurim
- 3 Peringatan modern
- 3.1 Akdamut
- 3.2 Makanan dari susu
- 3.3 Kitab Rut
- 3.4 Dekorasi dengan tanaman
- 3.5 Pembelajaran Taurat
- 3.6 Tikkun Leil Shavuot
- 3.7 Penetapan
- 4 Referensi
- 5 Sumber
- 6 Lihat pula
- 7 Pranala luar
Hubungan dengan hari panen
Di samping
keutamaannya sebagai hari saat Taurat diberikan oleh Elohim kepada orang Yahudi
di Gunung Sinai, Shavout juga terkait dengan musim panen biji di Israel. Zaman
dulu, panen yang berlangsung selama tujuh minggu merupakan musim suka cita (Yeremia 5:24;
Ulangan 16:9-11;
Yesaya 9:2);
dimulai dengan panen jelai selama Paskah dan diakhiri dengan panen gandum saat
Shavuot. Shavuot untuk itu merupakan hari raya penutup untuk musim panen biji,
sama seperti delapan hari Sukkot (Pondok Daun) yang merupakan hari raya penutup musim
panen buah. Selama adanya Bait
di Yerusalem, kurban dua roti dari gandum hasil panen dibuat pada
hari raya Shavuot.
Upacara Bikkurim
Persembahan
Bikkurim di Nahalal
Shavuot juga
merupakan hari pertama seseorang dapat membawa Bikkurim (hulu hasil) ke Bait
di Yerusalem (Mishnah Bikkurim 1:3). Bikkurim
dibawa dari Tanah Israel yang dimuliakan merupakan Tujuh Jenis: gandum, jelai, anggur, ara, delima, zaitun, dan kurma (Ulangan 8:8).
Dalam masyarakat petani Israel kuna, petani Yahudi akan mengikat alang-alang di
sekitar hulu hasil di lahan masing-masing jenis. Saat masa penen, tanaman buah
yang terdapat alang-alang akan dipotong dan diletakkan di keranjang anyaman
emas dan perak. Keranjang kemudian diangkut dengan kerbau yang tanduknya
disepuh dan dihias karangan bunga, dan yang memimpin prosesi besar ke Yerusalem.
Saat para petani dan rombongannya melintasi kota-kota, mereka akan diiringi
musik dan parade.[2]
Di Bait, setiap
petani akan mempersembahkan Bikkurim miliknya kepada kohen dalam upacara
mengikuti teks Ulangan 26:1-10.
Teks ini dimulai dengan perkataan, "Orang Aram mencoba menghancurkan
bapakku," merujuk pada usaha Laban
melemahkan Yakub
dan merampas keturunannya (Rashi pada Ul. 26:5)—atau dalam terjemahan lain, "Bapakku
adalah orang Aram yang mengembara," merujuk pada fakta bahwa Yakub adalah
pengembara miskin di tanah Aram selama 20 tahun (ibid., Abraham bin Ezra). Teks
dilanjutkan dengan menceritakan kembali sejarah orang Yahudi saat mereka pergi
ke pembuangan di Mesir dan diperbudak dan tertindas; kemudian Elohim membebaskan mereka dan
membawa mereka ke tanah Israel. Upacara Bikkurim menunjukkan rasa syukur
orang Yahudi kepada Elohim atas panen dan bimbingan-Nya sepanjang sejarah
Yahudi (Scherman, p. 1068).
Peringatan modern
Sinagoga
didekor dengan tumbuhan hijau untuk menghormati Shavuot
Shavuot tidak
seperti hari raya Yahudi lainnya dengan tidak adanya mitzvot
(Perintah Taurat) yang tertulis selain peringatan hari raya tradisional seperti
tidak bekerja, kebaktian khusus, dan adanya hidangan hari raya. Namun, Shavout
dicirikan dengan berbagai minhag (adat-istiadat) yang mudah diingat dalam huruf-huruf
kata Ibrani acharit (אחרית, "akhir"). Semenjak Taurat disebut reishit (ראשית,
"awal"), adat-istiadat Shavuot mengutamakan pentingnya adat demi
kelangsungan dan pemeliharaan peringatan keagamaat Yahudi. Adat-istiadat ini
secara luas dilakukan oleh komunitas Yahudi
Ashkenazi, meliputi:
- אקדמות – Akdamot, pembacaan puisi liturgi selama kebaktian-kebaktian pagi Shavout di sinagoga-sinagoga.
- חלב – Chalav (susu), mengonsumsi produk-produk susu seperti susu dan keju.
- רות – Ruth, pembacaan Kitab Rut pada kebaktian pagi.
- ירק – Yerek, dekorasi rumah dan sinagoga dengan tanaman hijau.
- תורה – Torah, mengkuti pembelajaran Taurat sepanjang malam.
Dalam kalender
gregorian, Shavuot biasanya jatuh pada akhir Mei atau awal Juni. Pada tahun
2007, Shavuot bertepatan pada hari Senin, 28 Mei. Pada tahun 2008, Shavuot
bertepatan pada Senin, 9 Juni, yang dimulai saat matahari tenggelam di malam
sebelumnya.
Akdamut
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Akdamut
Akdamut (Aram: אקדמות) adalah
puisi liturgi yang memuji kebesaran Elohim. Orang Israel membacanya di sinagoga
sebelum pembacaan Taurat pagi di hari pertama Shavuot. Akdamut dibuat oleh
Rabbi Meir dari Worms, yang putranya
terbunuh selama Perang Salib tahun 1096. Rabbi Meir berjuang membela
Taurat dan keimanan Yahudi dalam debat dengan pendeta lokal, dan menyampaikan
kepastian kuasa Elohim, cinta-Nya pada orang Yahudi, dan kehebatan Taurat.
Setelah itu, ia menulis Akdamut, puisi 90 baris dalam bahasa
Aram yang berpusat pada tema-tema tadi. Puisi itu ditulis dalam pola
akrostik ganda menurut susunan abjad
Ibrani. Setiap baris diakhiri dengan suku kata "ta" (תא), huruf
awal dan akhir abjad Ibrani, menunjukkan Taurat yang tak habis-habisnya. Melodi
tradisional yang mengiringi puisi ini juga menyampaikan rasa keagungan dan
kemenangan.
Sephardim tidak
membaca akdamut, namun sebelum kebaktian malam mereka menyanyikan puisi
yang disebut Azharot yang merupakan 613 perintah Alkitab. Perintah
positif dibaca pada hari pertama dan perintah negatif pada hari kedua.
Makanan dari susu
Blintz keju,
hidangan Yahudi Ashkenazi yang sering disajikan saat
Shavuot.
Makanan dari
susu seperti roti keju dan blintz dengan keju
dan berbagai isi lainnya secara tradisional disajikan saat Shavuot. [3] Sebuah
penjelasan atas pengkonsumsian makanan dari susu pada hari raya ini ialah
karena bangsa Israel belum menerima Taurat, dengan hukum shechita (ritual
penyembelihan hewan) di dalamnya. Saat makanan yang telah mereka siapkan
sebelumnya tidak sesuai dengan hukum-hukum itu, mereka memilih makan makanan
dari susu untuk menghormati hari raya ini. Sebagian mengatakan hal itu kembali
pada gambaran Raja Salomo, "madu dan susu ada dalam lidahmu" (Kidung
Agung 4:11).[4]
Kitab Rut
Terdapat lima
kitab dalam Tanakh
yang dikenal sebagai Megillot (Ibrani: מגילות, "gulungan") dan dibaca secara
publik di sinagoga pada berbagai hari raya Yahudi. Ada Kitab
Ratapan, yang menggambarkan kehancuran Bait Suci, merupakan bacaan pada Tisha B'Av;
Kitab Pengkhotbah, yang menyentuh kehidupan yang
singkat, sesuai dengan Sukkot; Kitab Ester (Megillat Esther) menceritakan
kembali peristiwa Purim;
dan Kidung
Agung, yang menggemakan tema-tema musim semi dan kasih Elohim bagi
orang-orang Yahudi, adalah bacaan untuk Paskah.
Kitab Rut
(מגילת רות,
Megillat Rut) cocok untuk hari raya Shavuot, karena:
- Rut adalah nenek buyut raja Daud, yang dipercayai lahir dan wafat pada tepat pada hari Shavuot.[5]
- Rut adalah orang Moab yang pindah agama menjadi penganut agama Yahudi, dengan sukarela masuk ke dalam perjanjian dengan Elohim melalui penerimaan Taurat-Nya. Pada hari Shavuot, orang-orang Yahudi serentak memasuki perjanjian dengan Elohim secara sukarela dengan menerima Taurat-Nya, sebagaimana orang-orang Israel menerimanya di gunung Sinai. Jadi ada hubungan langsung dengan tindakan Rut.[6]
- Nilai angka untuk nama "Rut" adalah 606. Pada hari Shavuot, orang-orang Israel menerima 606 perintah baru, selain 7 perintah yang telah diberikan kepada Adam dan Nuh, sehingga keseluruhannya ada 613 perintah Elohim.[6]
- Shavuot juga dikenal dengan nama Chag ha-Katzir - Festival Musim Panen.[7]. Kitab Rut mengandung deskripsi tentang musim panen jelai dan gandum serta gambaran untuk memperlakukan orang-orang miskin dalam masa panen ini dengan rasa simpati dan kasih.
Dekorasi dengan tanaman
Menurut Midrash,
bunga-bunga di Gunung Sinai tiba-tiba bermekaran untuk mempersiapkan pemberian
Taurat di puncaknya. Penghijauan juga merupakan figur dalam kisah bayi Musa yang ditemukan di
antara tanaman-tanaman di buaian kedap air (Keluaran 2:3)
saat dia berusia tiga bulan (Musa lahir pada 7 Adar dan dihanyutkan di sungai Nil
pada 6 Sivan, hari yang sama saat ia membawa orang Yahudi ke Gunung Sinai untuk
meneriman Taurat).[butuh rujukan]
Atas alasan
tersebut, banyak keluarga Yahudi secara tradisional mendekorasi rumah-rumah
mereka dan sinagoga
dengan tanaman, bunga dan dedaunan untuk menyambut Shavout. Sebagian sinagoga
mendekorasi bimah dengan kanopi bunga sehingga
tampak menyerupai chuppah, karena Shavuot secara
mistis disebut sebagai hari pencari jodoh (Musa) membawa calon pengantin
perempuan (orang Yahudi) ke chuppah (Gunung Sinai) untuk menikahi mempelai
laki-laki (Elohim); ketubbah (kontrak pernikahan) adalah Taurat.
Sebagian komunitas Sephardi Timur benar-benar membaca sebuah ketubbah
antara Elohim dan Israel sebagai bagian dari kebaktian.
Vilna Gaon membatalkan tradisi
menghias dengan tanaman karena terlalu menyerupai dekorasi Kristen untuk
hari-raya mereka.
Pembelajaran Taurat
Adat
pembelajaran Taurat sepanjang malam dapat ditinjau kembali pada tahun 1533 saat
Rabbi Joseph Caro, penulis Shulchan Aruch,
kemudian tinggal di Salonika Ottoman, mengajak kolega-kolega Kabbalahnya
untuk berjaga melakukan pembelajaran sepanjang malam, saat itu malaikat hadir
di hadapan mereka dan memerintahkan mereka untuk pergi tinggal di Eretz
Yisrael. Menurut kisah dalam Midrash, malam sebelum Taurat diberikan, bangsa Israel
istirahat lebih awal untuk hari penting yang akan datang, namun mereka
ketiduran dan Musa membangunkan mereka karena Elohim sedang menunggu di puncak
gunung.[8]
Untuk memperbaiki kelemahan dalam karakter bangsa ini, orang Yahudi yang taat
akan berjaga sepanjang malam untuk belajar Taurat.
Berbagai hal
dapat dipelajari, meski Talmud, Mishna dan Torah biasanya berada di daftar
atas. Dalam banyak komunitas, lelaki dan perempuan menghadiri kelas-kelas dan
ceramah hingga dini hari. Di Yerusalem, ribuan orang menyelesaikan sesi belajar malam
hari dengan berjalan ke Kotel sebelum fajar dan bergabung dengan minyan matahari terbit di sana.
Kegiatan selanjutnya adalah mengingat status Shavout sebagai satu dari tiga
hari raya ziarah Alkitab, saat orang Yahudi yang tinggal di Tanah Israel pergi
menuju Yerusalem untuk mereyakannya.[9]
Tikkun Leil Shavuot
Dalam menjaga
adat pembelajaran Taurat sepanjang malam, Arizal, seorang Kabbalis abad
ke-16, mengatur sebuah kebaktian khusus untuk malam Shavuot. Tikkun Leil
Shavuot ("Perbaikan untuk Malam Shavuot") terdiri dari pengutipan
bagian awal dan akhir dari masing-masing 24 kitab dalam Tanakh (termasuk
pembacaan penuh berbagai bagian kunci semacam kisah hari-hari penciptaan,
eksodus, pemberian Sepuluh
Perintah dan Shema)
dan 63 bab Mishnah, kemudian diikuti dengan membaca Sefer Yetzirah, 613
perintah seperti yang dihitung oleh Maimonides,
dan pengutipan Zohar,
dengan diawali dan diakhiri dengan doa. Seluruh bacaan ini dibagi menjadi tiga
belas bagian, di akhir setiap masing-masingnya Kaddish di-Rabbanan
dibaca saat Tikkun dipelajari dalam sekelompok sepuluh orang Yahudi, laki-laki
Bar Mitzvah.
Kebaktian ini
dicetak dalam kitab khusus, dan secara luas digunakan oleh komunitas Sephardim
Timur, sebagian orang Jerman dan Hasidik. Terdapat kitab-kitab serupa untuk
kegiatan bejaga sebelum hari ketujuh Pesach dan Hosha'ana Rabbah.
Yahudi Spanyol dan
Portugis tidak merayakan adat ini.
Penetapan
Sinagoga Yahudi
Reformasi biasanya mengadakan perayaan Penetapan untuk anak-anak kelas
sepuluh pada pagi Shavuot. Hari raya ini jatuh pada akhir tahun sekolah dan
pemberian Sepuluh Perintah secara alamiah sesuai dengan tema
belajar Yahudi yang tiada henti.
Referensi
2.
^ The Temple Institute. "The Festival of
Shavout: Bringing the Firstfruits to the Temple". The Temple Institute.
Diakses tanggal September 5 2007.
4.
^ Rabbi Berel Wein. "Why
do we eat dairy foods and decorate the synagogue on Shavuot?".
aish.com. Diakses tanggal September 5 2007.
8.
^ Rabbi Yirmiyahu Ullman (2004). "Sleepless Shavuot in
Shicago". OHR.edu. Diakses tanggal September 5 2007.
9.
^ Mor Altshuler (2007). "'Let each help his
neighbor'". Haaretz.com. Diakses tanggal September 5 2007.
Sumber
- Kitov, Eliyahu (1978). The Book of Our Heritage, Vol. 3: Iyar-Elul. Jerusalem: Feldheim Publishers Ltd. ISBN 0-87306-154-3.
- Scherman, Nosson ed. (1993). The Chumash. Brooklyn, NY: Mesorah Publications, Ltd. ISBN 0-89906-014-5.
Lihat pula
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Imamat 23, Ulangan 26, Kitab Rut.
Pranala luar
· Pentecost
at the 1901-1906 Jewish Encyclopedia.
· Herbermann,
Charles, ed. (1913). "Pentecost
(Jewish Feast)". Catholic Encyclopedia. New York: Robert
Appleton Company.