Minggu, 24 Januari 2010

Lumoindong Ministry


Lumoindong Ministry


Latar belakang keturunan

Keluarga Lumoindong dalam pelayanan spiritual tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia khususnya umat Nasrani dengan munculnya pembicara terkenal seperti Gilbert, Johan, Franklin, Paula.

Para anggota keluarga Lumoindong yang terkenal dalam pelayanan nasrani pada masa tahun 1940an hingga 1970an diantaranya Sambow IP Lumoindong sangat terkenal sehingga dipilih menjadi Sekjen pribumi pertama dan Frits Salem Lumoindong yang seolah-olah kini kurang dikenal karena tidak melibatkan diri dalam suksesi kepemimpinan nasional. Anak-anak SI Paul Lumoindong yang menjadi hamba Tuhan diantaranya Leopold Lumoindong, Paula Lumoindong, Yohanes Lumoindong juga cucunya Franklin Lumoindong, Sambow Paul Lumoindong dsb.

Frits Salem Lumoindong anaknya yang menjadi hamba Tuhan yaitu Paulus Lumoindong juga Magda Lumoindong Nelwan. Semua cucunya dari Paulus yang mengikuti jejaknya menjadi hamba Tuhan yaitu David DS Lumoindong, Revielfiano O Lumoindong, Trivijaya E.Lumoindong, Vigielia OC Lumoindong. Juga Dany Nelwan (putra Magda) Gembala di Gudo, seorang cucunya bernama Gilbert Lumoindong dari putra sulungnya Godlieb Lumoindong, sedangkan Frits Godlieb Lumoindong, SH. kakak Gilbert adalah tokoh mahasiswa pendiri Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI). Buah penaburan Frits Salem Lumoindong dengan airmata tanpa menuntut penghargaan telah mengorbankan harta, waktu, tenaga segalanya bagi Tuhan ternyata tidak sia-sia, Tuhan menghargai sebagai warisan rohani yang terus diberikan bagi anak cucunya yang mengikuti jejaknya, sama dengan berkat Abraham turun ke Ishak dan cucunya Yakub yang mau mengikuti jejak kakeknya berkat Tuhan turun sehingga diberkati. Berkat keberhasilan yang dialami anak cucunya termasuk Gilbert merupakan warisan dari perjuangan kakek dan orang tua, biarlah kita mewariskan yang baik kesetiaan, kerendahan hati, kasih sejati, pengorbanan, tidak mementingkan diri sendiri sebagai warisan bagi anak cucu.

Keterlibatan keturunan Lumoindong dalam hal kerohanian bukanlah hal baru generasi ini ternyata telah dimulai sejak generasi masa lalu dalam sejarah Minahasa terdapat seorang Walian Wangko (istilah untuk seorang Pemimpin agama tradisional/agama suku) bernama Lumoindong, rupanya keseriusan dalam hal kerohanian mencari kerajaan sorga menurun dari generasi ke generasi.

Keseriusan mencari Tuhan membuat keluarga yang menekuninya menemukan pencerahan dalam kehendakNya sehingga Roh Tuhan sebagai penuntun memakai saudara-saudari kita ini menjadi alatnya yang disertai dengan kuasa kemampuan supernatural.

Pdt.Gilbert Lumoindong,

Banyak kesaksian mujizat kesembuhan, pengalaman supernatural diceritakan setiap hamba Tuhan ini. Diantaranya terdapat kisah si raja santet Toni yang menyerang Gilbert dengan santet saat sementara berkhotbah tapi saat Gilbert berkata Alleluyah maka segala ilmu serangan santet menjadi mental dan bahkan terpental membalik menyerang si penyantet. "Toni" si jago santet mengalami sakit dan akhirnya mengakui akan kuasa "kesaktian" Tuhan dalam http://groups.google.co.id/group/lumoindong-world/web/gilbert.jpg?display=thumb&width=200&height=200Gilbert, itu sebabnya akhirnya "Toni" bertobat dan menjadi hamba Tuhan dengan mengganti namanya menjadi Toni Daud.

Pdt.Paula Lumoindong

Putri dari SI Paul Lumoindong yang menjadi hamba Tuhan bersama saudaranya Leopold Lumoindong, Yohanes Lumoindong, melayani diberbagai Negara diantaranya Thailand, Singapura. http://groups.google.co.id/group/lumoindong-world/web/n1631334289_6008.jpg?display=thumb&width=200&height=200

Pdt.Frans Lumoindong

Cucu dari Pdt.SI Paul Lumoindong yang menjadi hamba Tuhan diantaranya Franklin Lumoindong (gembala di jawa tengah), Sambow Paul Lumoindong (Amerika).

http://groups.google.co.id/group/lumoindong-world/web/IMG_0071_bigger.JPG?display=thumb&width=200&height=200

Pdt.Johan Lumoindong

Pdt.Johan Lumoindong, anak dari Robertus Lumoindong adik dari Pdt.SI Paul Lumoindong yang menjadi hamba Tuhan yang kini melayani di berbagai kota di Indonesia bahkan Negara lainnya, tentu tak lepas dari doa keluarga Lumoindong. Pelayanannya Mercytree ministry.

http://groups.google.co.id/group/lumoindong-world/web/n1826386994_7949.jpg?display=thumb&width=200&height=200

Pendiri Mercytree Ministry sebagai hamba Tuhan dengan kantor pelayanan di Jakarta.

Pastor Sambow Lumoindong

Ia cucu dari Pdt.SI Paul Lumoindong yang menjadi hamba Tuhan bersama Franklin Lumoindong (gembala di jawa tengah). Pastor Sam Lumoindong hamba Tuhan di Amerika pelayan di ECF Church.


Generasi Muda Lumoindong melayani

Generasi muda Keturunan Lumoindong yang terjun dalam pelayanan kini miliki banyak penerus pelayanan dimasa akan datang diantaranya

Ps.David DS Lumoindong

David DS Lumoindong cucu Pdt.Frits Salem Lumoindong dari putra satu-satunya yang menjadi hamba Tuhan yaitu Paulus Lumoindong juga. Menjadi Ketua Umum Jaringan Global Kristen sejak tahun 2001 wadah kerjasama dan komunikasi lembaga pelayanan baik persekutuan doa, gereja dan yayasan.

Ketua pelayanan Holy Spirit ministry, melayani Tuhan bersama adik-adiknya, kini juga telah menjangkau anak cucu Opa Frits yang lain bahkan cucu-cucu dari adik kaka opa Frits yang lain. Di pelayanan Holy Spirit banyak saudara keluarga Lumoindong bahkan Londong yaitu Ev.Dela Londong salah satu kordinator pelayanan ikut aktif bersama-sama melayani Tuhan. Pokoknya boleh dikata pelayanan ini terdiri dari para hamba Tuhan Lumoindong. Tua dan muda. Pelayanan yang membagikan sembako, mengadakan pengobatan gratis, pelayanan yang secara khusus menyisihkan kas uang perpuluhan untuk jemaat yang membutuhkan (kesusahan).

Pelayanannya menjangkau keluarga-keluarga Lumoindong di pelosok desa dan kota di Minahasa sebagian besar telah ditelusurinya sendiri sejak tahun 1998. Sehingga pada tahun 2007 ia diangkat menjadi Ketua Umum perkumpulan beberapa kerukunan Keluarga Lumoindong, Loindong, Longdong, Londong dari desa-desa.

Pelayanannya dimulai sejak usia 19 tahun dibawa bimbingan ayah dan ibunya, mengalami banyak mujizat Tuhan kemudian pada saat ayahnya meninggal dua kali didoakan dan dua kali juga bangkit dari kematian. Menurut kesaksian ayahnya setelah masuk sorga ia mendapat rumah yang luar biasa megah tidak pernah dilihatnya dibumi, tapi tiba-tiba ia dipanggil kembali kebumi.

Sejak usia 19 tahun ia telah memberi diri melayani Tuhan, mendirikan pelayanan Manado Youth for Christ. David DS Lumoindong bersama adik-adiknya Ps.Trivijaya Lumoindong, Direktur Lumindo dan Trivymart Ps.Vigielia OC.Lumoindong, (Direktur Forel group) melayani Tuhan bersama-sama.

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Buku setebal 55 halaman ini dikarang oleh Johan Gerhard Frederich Riedel. Ia adalah anak tertua dari penginjil J.F. Riedel yang datang di Tanah Minahasa bersama-sama dengan J.G. Schwarz pada tahun 1831. Latar belakang J.G.F. Riedel ini dapat menjadi salah satu catatan tersendiri bagi para pembaca buku ini. Ia lahir di Tondano pada tahun 1832. Ia juga besar di Tanah Minahasa sehingga tidak perlu heran bila ia mengerti betul tentang daerah ini. Setelah dewasa ia menjadi Controleur Minahasa kemudian menjadi Assistant Resident di Gorontalo, terakhir menjadi Resident Ambon.

Buku sejarah ini menjadi sumber utama dari buku-buku dan tulisan pada masa itu sampai sekarang. Dapat disimpulkan bahwa buku ini bersumber dari penuturan tua-tua kampung dari masa kecilnya sampai pada waktu ia menjadi pejabat penting di Minahasa dan Keresidenan Manado pada umumnya.

Buku ini dapat anda simak tanpa harus menggunakan kamus bahasa karena ditulis dalam bahasa Melayu Abad ke-19, yaitu lingua-franca di pelosok Nusantara saat itu, sehingga masih dapat anda pahami. Coba baca judul bab pertamanya: “Deri Pada Permulaan Bangsa-bangsa Minahasa Sampej Pada Harij Pembahagijan Fosoh Atawa Pahawetengan Nuwuh Itu”. Buku ini lebih merupakan ringkasan sejarah Minahasa karena isi buku ini banyak mencatat tentang peristiwa daerah-daerah (walak dan sebagainya) dengan nama-nama pelakunya.

Isi buku ini dibagi ke dalam tiga bagian, pertama dari permulaan bangsa Minahasa sampai pada masa pembagian foso atau pahawetengan nuwu di Batu Pinawetengan, kedua dari pembagian foso sampai pada masa permulaan peperangan orang Bolaang Mongondow dan ketiga dari permulaan peperangan orang Bolaang Mongondow sampai pada masa kedatangan orang kulit putih yaitu sampai masa Belanda.

Data Buku
Judul buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa)
Penulis : J.G.F. Riedel
Tahun : 1862
Jumlah halaman : 55 halaman.

(Bodewyn Grey Talumewo)

TIGA LUMOINDONG PAHLAWAN GERAKAN PERSEKUTUAN/PENTAKOSTA/KARISMATIK

PAHLAWAN PENTAKOSTA INDONESIA

SIP Lumoindong,
Pdt. Sambow Ignatius Paul Lumoindong atau lebih dikenal dengan nama SIP Lumoindong (lahir di Manado, Sulawesi Utara, – meninggal di Semarang, adalah seorang rohaniawan Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia. Ia adalah seorang rohaniawan nasional Indonesia. Sambow Ignatius Paul Lumoindong juga sebagai tokoh gereja. Ia dikenal dengan sebagai Pejuang Pinkstergemeente: Vereniging "Pinkstergemeente" in Indonesia. Atau disebut Persekutuan Jemaat Pentakosta Indonesia. Menjabat sebagai Sekjen, perintis gereja di semarang. Pelayanannya disertai dengan banyak mujizat, diawali dengan ayah mertuanya Agust Kops yang sakit parah dibawahnya menghadiri ibadah yang dipimpin misionari Groesbek dan Klaveren yang diajak oleh Van Gesel. Saat ibadah dan didoakan ayah mertuanya jatuh rebah tidak sadarkan diri dalam kuasa roh kudus hingga harus digotong saat pulang, esoknya ia mendapatkan ayah mertuanya sembuh total. Saat menunggangi kuda ia penuh sukacita memuji Tuhan, sehingga Roh Kudus menuhinya dan brbicara dengan bahasa yang diberikan Roh Kudus.


SIP Lumoindong juga adalah Pengusaha Sulawesi Utara, PEGAWAI BPM yang kemudian terpanggil menjadi hamba Tuhan bersama dengan adiknya Frits Salem Lumoindong yang juga melepaskan segala jabatan bisnis untuk melayani Tuhan. Ia meninggal di Semarang dalam kedudukan sebagai hamba Tuhan dan dimakamkan di Semarang. Anak cucunya menjadi hamba Tuhan diantaranya anak yaitu : Leo Lumoindong, Paula Lumoindong di Jawa cucunya diantaranya yaitu Franklin Lumoindong.


PAHLAWAN PENTAKOSTA INDONESIA YANG TAK DIKENANG/DILUPAKAN

FRITS SALEM LUMOINDONG


Frits dan kakaknya Sambow I Paul merupakan jemaat Pinkster yang mula-mula dibabtis bersama sepuluh orang yang lain. Mereka jemaat buah pelayanan pertama dari keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek/Groesbeek Cornelis, Pdt.George Frederick van Gessel.

F.G. van Gessel melepaskan jabatan dengan gaji tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang mengalami tekanan berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pinkster Cepu, dan mukjizat yang terjadi.
Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Pentakosta di Indonesia. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan Agust Kops.
Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 12 hamba Tuhan yang menerima Baptisan pertama di Indonesia yang menyebarkan injil ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Pdt.F.G. Van Gessel, Pdt.S.I.P. Lumoindong, dan adiknya Pdt.Frits Salem lumoindong, Pdt W. Mamahit, Pdt.RO Mangindaan, August Kops (mertua SIP Lumoindong), Mr.Vicentie.

FS Lumoindong membuka sidang wonosobo, Randublatung dan beberapa sidang di Jawa, sebelum menjadi gembala ia membantu para perintis sidang di Sulawesi Utara diantaranya Pdt.Runtuwailan dan pelayanan di Minahasa dengan suport dana pelayanan bagi hamba-hamba Tuhan dan pembangunan tempat ibadah.


PAHLAWAN MENJADI KORBAN PENTAKOSTA

Paulus Lumoindong

Paulus Lumoindong, pendeta, Penggagas dan perintis Perkumpulan Lumoindong, penulis peneliti sejarah Minahasa dan Silsilah Lumoindong dan fam lainnya dari Minahasa. Pendiri dan Ketua yayasan Missi Sejahtera

Pdt. Paulus Lumoindong atau lebih dikenal dengan nama Polce Lumoindong (lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 5 April 1945 – meninggal di Manado, 22 Oktober 1991 pada umur 46 tahun) adalah seorang rohaniawan Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia. Ia adalah seorang rohaniawan nasional Indonesia. Paulus Lumoindong juga sebagai tokoh gereja. Ia dikenal dengan sebutan: "Si Alkitab berjalan" yang artinya: menyampaikan ceramah, khotbah dengan dapat menyebutkan satu pasal kata demi kata tepat seperti isi kitab, bahkan dalam berbagai ejaan dan terjemahan. Dalam pelayanannya di sebuah KKR seorang fotografer memotret dan tampak bayangan wajah malaikat. Penginjilan dengan api kebangunan rohani, roh nubuatan, kesembuhan, mujizat banyak terjadi dalam pelayanannya. Ia sebagai penerus pelayanan Persekutuan Pinkstergemeente, Indonesia.

Mulai padamnya gerakan pentakosta dirasakan tahun 1970an, semangatnya yang bernyala untuk berdoa dan berpuasa membawanya berdoa puasa bersama mereka yang merindukan api gerakan pentakota berkobar lagi. Paulus Lumoindong pendiri lembaga Penginjilan Pentakosta Sedunia tahun 1970 bersama dengan sahabat-sahabatnya. Api Doa berkobar sehingga bersama team doa puasa mereka berdoa puasa berhari-hari bersama 400 an orang di kota Manado. Ribuan mujizat terjadi sehingga menarik banyak orang berduyun-duyun untuk mengalami mujizat kesembuhan, lawatan Tuhan. Beberapa orang yang telah meninggal diantaranya karena alkohol dan tewa kecelakaan lalulintas kemudian setelah didoakan tim persekutuan doa maka orang tersebut bangkit hidup kembali. Persekutuan doa yang mulanya hanya kelompok kecil kemudian telah menarik ratusan pendeta mengikutinya telah menjadi fenomena menarik di tahun 1970an. Para pemimpin organisasi yang merasa memiliki 'kuasa' mengadakan rapat untuk menghalangi gerakan ini meluas, hasil keputusan para pimpinan ini memecat para pendeta mereka yang ikut perekutuan doa tersebut.
Pendoa yang menjadi kordinator notabene hanyalah seorang kostor digereja tersebut selain dipecat juga dimasukkan ke penjara dengan tuduhan melakukan pertemuan organisasi terlarang. Menunggangi keputusan presiden untuk memberantas ormas terlarang, laporan tokoh organisasi besar dengan mudah diikuti oknum aparat, sehingga W.Pangkey ditahan sekitar 5 tahun, tanpa diperhadapkan ke pengadilan. Hal ini menggenapi firman "Kamu akan dimasukkan kepenjara oleh pemimpin agama demi nama Tuhan". Setelah penangkapan dan pemecatan besar-besaran para pendeta, maka sejak itu bermunculanlah berbagai organisasi baru di Sulawesi Utara untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam berkumpul, beribadah. Diantaranya Yayasan Pekabaran injil Getsemani, Yayasan Pekabaran injil Kalvari, Berbagai persekutuan doa menjamur diseluruh Sulawesi utara bahkan merambat hingga keseluruh penjuru Indonesia. Kini persekutuan doa serta karismatik tak terbendung lagi, telah menjamur dimana-mana, bahkan yang dulunya dibenci dianggap sesat kini justru dibenarkan. Berbagai praktek persekutuan doa dan karismatik yang meluaskan bekerjanya Roh Kudus dengan manifestasi karunia kesembuhan, bahasa roh, dan lainnya juga pujian dengan menggunakan rebana dulunya ditolak oleh pimpinan organisasi besar kini justru sudah diadopsi menjadi ciri khas organisasi tersebut.

Paulus Lumoindong juga pendiri dan Ketua yang pertama Yayasan Missi Sejahtera . Ia meninggal di Manado hingga tiga kali setelah dua kali bangkit saat didoakan anak dan istrinya, etelah bangkit ia beraksi dibawah masuk sorga dan mendapatkan rumah pribadi yang diberikan Tuhan rumah luar biasa lebih dari istana dibumi, sedangkan rumah istrinya masih sementara dibangun. Saat meninggal ia sebagai Ketua persekutuan Jemaat Pentakosta Indonesia. Ia wafat pada tanggal 22 Oktober 1991 dan dimakamkan di Manado. Anak-anaknya menjadi hamba Tuhan yaitu David DS Lumoindong , Revielviano Offily Lumoindong , Trivijaya E Lumoindong , Vigielia Oral C Lumoindong

Perjuangan David DS Lumoindong

'''David DS Lumoindong''', 


David DS Lumoindong adalah putra tertua dari Paulus Lumoindong yang dikenal dengan sebutan Poltje seorang penginjil dan peneliti sejarah daerah dengan istrinya Emma Antou.   David dilahirkan di Manado, tinggal di kota ini dan sejak usia 19 tahun telah dipanggil untuk menjadi penginjil. Ia adalah salah satu tokoh Interdenominasi yang memiliki Visi pemulihan bangsa dibutuhkan politikus yang takut akan Tuhan. Ia juga mendirikan (JGK) Jaringan Global Kristen Persekutuan Lembaga-lembaga pelayanan Kristen Indonesia. Selain seorang pendeta, ia juga seorang Politikus, sejarawan, geneology, dan Penulis. Perhatiannya terhadap sejarah daerah membuatnya mendirikan InfoKom Minahasa.
Ia dikenal sebagai penggerak kerjasama gerakan Karismatik, Persekutuan Doa. Sebagai pendeta, ia memiliki pengetahuan di bidang [[seni budaya daerah]] dan [[sejarah daerah sulawesi utara. Ia telah menulis buku sejarah sastra sulawesi utara.


Perhatiannya terhadap persatuan dan kerjasama antar gereja membuatnya mendirikan (JGK) Jaringan Global Kristen. Ia dikenal sebagai penggerak gerakan kerjasama antar Yayasan dan persekutuan doa. Dengan semangat berkobar ia menggerakkan lembaga pelayanan dan persekutuan doa untuk bekerja sama pada tahun 2001.

David DS Lumoindong yang melihat krisis kepercayaan masyarakat terhadap para politikus ketika itu "korup" tidak serius memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, maka Ia mendukung perjuangan [[Partai Damai Sejahtera di Sulawesi Utara]]. Sekalipun saat itu banyak pendeta tidak setuju tapi ia tetap berjuang hingga lolosnya PDS di SULUT, bersama beberapa aktifis diantaranya Pdt.Sibert Maki (Ketua PDS SULUT pertama), Ralfi Manopo (Ketua PDS Minahasa), Pdt.Nania ketiganya menjadi anggota DPRD juga teman-temannya lain diantaranya Indra Lumempow (Ketua PDS Bitung), Stela Sukardji. Sehingga akhirnya PDS Lolos dengan 13 anggota DPR RI. Ia dikenal sebagai pengritik keras terhadap politikus yang melakukan pemalsuan. Sikapnya yang keras tidak kompromi, Ia seorang yang tidak komproni dengan penyimpangan sekalipun oleh sesama pengurus. Itu sebabnya saat teman-teman pengurus PDS yang menjadi anggota DPRD Manado kemudian memalsukan tanda tangannya maka Ia menolak untuk kompromi, menolak sogokkan uang mereka untuk mencabut kasus pemalsuan yang dilakukan anggota DPRD tersebut. Ia kemudian keluar dari PDS, menolak mendukung PDS dalam PILKADA karena dianggap pimpinan PDS kompromi dengan pelanggaran aturan partai yang dialakukan anggota, menolak saat ditawarkan menjadi pimpinan partai jika mencabut kasus pemalsuan tanda tangan tersebut dari polda sulut, karena dianggap tidak sesuai nuraninya yang mengharapkan partai tersebut dapat membawa perubahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat pemilu 2009 ia tidak mau bergabung dengan PDS, tetapi bergabung dengan partai nasionalis yang memiliki visi bagi kesejahteraan masyarakat.

Pendiri Perkumpulan Lumoindong, penulis peneliti sejarah [[Minahasa]], [[Sulawesi Utara]] dan Silsilah Lumoindong dan marga-marga lainnya dari Minahasa. Pendiri dan Ketua yayasan Missi Sejahtera.
Tokoh muda Kristen yang (lahir di Manado, Sulawesi Utara, 1 Juli 1972 – adalah seorang [[rohaniawan Minahasa]] dari [[Sulawesi Utara]], Indonesia.

== Latar belakang ==
David DS Lumoindong lahir pada 1972 di Manado, provinsi Sulawesi Utara, RI. Ayahnya Asal Minahasa Sonder dan ibunya Ratahan, Minahasa Tenggara kemudian ia beristri Naomi Mamangkey dari Kakas Tondano Minahasa. Pada usia sembilan belas tahun, ayahnya meninggal. Sedangkan ia dan ketiga saudara lelakinya berdiam di Manado. Adik adiknya [[Revielviano O Lumoindong|Revi, Trivijaya E Lumoindong|Jay, dan Vigielia OC Lumoindong Oral; Dia sendiri di antaranya menjadi pendeta Kristen, dan seorang adiknya (Jaya). Pada usia 19 tahun, ia menyatakan tekad untuk mengabdi pada Kristus setelah mengalami mujizat Tuhan menyatakan kehadiranNya. Ayahnya meninggal 2 kali dan bangkit juga dua kali setelah didoakannya bersama ibu, hidup beberapa bulan kemudian dimulutnya saat ia menyerahkan ayahnya pada Tuhan maka ayahnya menghembuskan nafas untuk mati ketiga kalinya.

Putra dari almarhum [[Paulus Lumoindong]] hamba Tuhan yang dipakai Tuhan sebagai tokoh gereja, yang dikenal dengan sebutan: “Si Alkitab berjalan” karena kemampuannya menyebutkan dengan mata tertutup satu pasal kata demi kata tepat seperti isi kitab, diantaranya Mazmur 119, bahkan dalam berbagai ejaan dan terjemahan.

== Pranala luar ==
* {{id}} [http://lumoindongd.blogspot.com]
* [http://lumoindongfamily.blogspot.com/2009_12_01_archive.html/ Paulus Lumoindong]
* [http://www.pondokrenungan.com/isi.php?table=issi&id=1167]
* [http://yosuasimatupang.wordpress.com/Yosua Simatupang's Blog]
* [http://wikimapia.org/14618529/Lumoindong-Land]
* [http://www.lumoindonginter.blogspot.com/2009/11/lumoindong.html


{{indo-bio-stub}}

{{DEFAULTSORT:Lumoindong, David DS}}

[[Kategori:Penulis Sejarah Daerah Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Agama Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Politik Kristen Manado]]

Sejarah gerakan Pentakosta dan karismatik di Indonesia

SEJARAH PENTAKOSTA SEDUNIA

A. Munculnya Bethel Temple Seattle Pantekosta di Amerika Serikat.

1910 Dalam Seattle, Amerika Serikat, yang diciptakan kali ini jemaat "Pinkstergemeente Pentecostal Mission".

1920 William Henry Offiler, yang berasal dari Bala Keselamatan, adalah pendeta.
Offiler menerima wahyu tentang gereja pada akhirnya, pada Mempelai Kristus dan
Tritunggal Tuhan.

Kotamadya membeli gedung baru "Bethel Pentecostal Temple.

Orang Inggris William Henry Offiler berhijrah pada awal tahun 1890 ke Kanada, dari mana
Dia pindah ke Spokane di Washington State.
Di sini, di Spokane, ia datang di kontak dengan Salvation Army dan memberikan hati dan hidup sepenuhnya
Mr Jezus.Hier saudara menemui istri pertamanya Offiler menggusarkan Dia juga berafiliasi dengan
Bala Keselamatan dan bermain organ di luar pertemuan tangga.
Pendek kepada saudaranya Offiler konversi besar menerima baptisan Roh Kudus, dan
merasa bahwa Tuhan telah panggilan hidupnya untuk sepenuhnya menempatkan operasi secara rinci.
Setelah beberapa saat, setelah menjabat sebagai pendeta di sebuah kota kecil di Spokane,
keluarganya pindah ke Glacier National Park Montana di mana ia menjadi tukang ledeng.
Pada musim panas tahun 1914 Tuhan memanggilnya untuk meletakkan alat-alatnya dan pindah ke Seattle,
sejak ia bergabung dengan Pine Street Pentecostal Mission. Setelah dua bergerak, sebagai gereja pendek
bersama-sama, mereka pindah ke gedung direnovasi pada musim gugur 1920. Mereka menyebutnya
Bethel Temple bangunan. Dari studi intensif yang diterima saudara Alkitab Offiler visi yang jelas dan
wahyu bagi gereja akhir jaman. Dia adalah kebangkitan yang benar pengalaman dan merupakan
berkat bagi banyak orang. Dia mengilhami banyak untuk kehidupan mereka tanpa syarat dalam pelayanan
Tuhan untuk menjadi. Dan kelompok terakhir ini telah berubah benua bagi Kristus. Tuhan memberikan
Offiler saudara-ayat tentang mempelai wanita, Tuhan kepribadian dan fokus dalam
nama (s) dari Tuhan.

Bethel Gereja Pantekosta New Guinea


Sekolah Alkitab surabaya 1941 (duduk dari kiri ke kanan)
Jean & Joe McKnight, F.G. van Gessel, Bruder Mamahit, Bill & Gladys Patterson dan Siswa


Rev F.G. dari Gessel dan istrinya

Rev J. Thiessen mendirikan Candi Bethel pertama di Bandung pada tahun 1923.
Rev Cornelis E. Groesbeek dengan istrinya dan putri Jennie dan Corie

Rev W.W. Patterson dan istrinya.

V.l.n.r. H. Horstman, FGvan Gessel, F.van Abcoude, menghancurkan, C.van Klaveren, Weenink-van Loon, D.van Clubs.

Transfer F.G. van Gessel untuk C.J. Totaijs
Rev C.J.H. Thijs
Pendiri
Temple Bethel Pentecostal Fellowship
Rev C.J. Totaijs dan istrinya
Pendiri
Bethel Gereja Pantekosta
Rev W.F. Offiler,
dengan
Rev F.G. Van Gessel dan istrinya.

B. penciptaan Bethel Gerakan Pantekosta di bekas Hindia Belanda (Indonesia).

Dari tahun 1921 Pantekosta Bethel Temple di Seattle pada tahun 1921 misionaris pertama ke Indonesia. Ini Groesbeek dan Van Klaveren keluarga Belanda. On January 4, 1921 meninggalkan mantan perwira Bala Keselamatan, Dick Richard dan Christine Van Klaveren, dan E. Cornelius Groesbeek dan anak perempuan mereka dengan istrinya Jennie (12) dan Corie (6), dengan perahu di laut Suamaru di Yokohama, Osaka.
Mereka membuat berhenti di Cina, Hong Kong, Bangkok dan pergi dari situ ke pulau Jawa di Indonesia.

On February 23, mereka tiba di Batavia (Jakarta) di Jawa. Dari mereka pergi ke Mojokerto Jakarta, Surabaya, Banyuwangi dan melalui diangkat di kapal dengan ternak babi, mereka datang di Singaraja, Bali, pada Maret 1921. Mereka menetap di Denpasar yang rusak dan bobrok, mantan "kopra" (bangunan penyimpanan tentara) dengan lantai batu dan atap empulur.
Bangunan hanya terdiri dari wilayah persegi panjang. Partisi yang dibuat dengan 3 tempat tidur. Satu dari Dick dan Christine Van Klaveren, Cornelis Groesbeek dan satu untuk istrinya dan satu lagi untuk Jennie dan Corrie. Sisanya berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar mandi.
Di depan rumah memiliki pagar dengan selokan kecil di sepanjang jalan. Selama selokan jembatan kecil ke rumah. Dan taman di depan bangunan kuil Hindu!

Meskipun banyak kesulitan, mereka mulai dari rumah ke rumah bibit Kendali Injil untuk menyebar. Mereka melaju ke desa-desa, di mana mereka berbicara dengan penduduk dan menanyakan apakah ada sakit. Itu sakit dengan doa dan Tuhan menyembuhkan mereka. Ini adalah pertama kalinya dalam cara ini Tuhan bekerja melalui mereka. Protestan setempat belum pernah mendengar penyembuhan dengan cara ini, tak satu pun dari pembaptisan melalui pencelupan, atau menerima Roh Kudus.

Banyak pasien ke rumah dengan borok di badan. Dengan lembar robek menjadi potongan-potongan untuk melayani sebagai sebuah link. Kemudian menjadi tahu bahwa dia menderita lepra, mereka semua disembuhkan. Ketika begitu banyak orang datang ke rumah penyembuhan dan penebusan, ini menimbulkan iritasi meningkat dengan penduduk setempat. Ini adalah rencana jahat para misionaris.

Orang Bali penduduk memberitahu siapa pun tentang rencana jahat mereka, tetapi mereka tidak bisa melaksanakan rumah untuk menyerang. Di lorong mereka melihat malaikat berdiri yaitu, Tuhan melindungi mereka.

Kerja misionaris itu reaksi kuat dari pendeta Hindu memimpin.
Hal ini mendorong pemerintah Belanda, karena takut kerusuhan budaya, para misionaris yang tinggal dan bekerja di Bali larangan. Seringkali mereka mengirim agen-agen dari dinas rahasia untuk perkembangan gereja di monitor, karena hal itu dianggap oleh kaum Bolshevik (Komunis) yang akan terkait. Agen ini senang bahwa cara ini mereka bisa mendengarkan Injil.

Tapi akhirnya keluarga itu Van Klaveren masih dalam waktu 3 hari tersisa Bali. Setelah sekitar 21 bulan untuk berada di Bali, meninggalkan Van Klaveren sebelum Natal 1922 sampai Singapura. Dan keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek pergi ke Surabaya, Batavia


Groesbeek Cornelis meminta Tuhan untuk nasihat tentang operasi mereka di Indonesia. Selama berjalan-jalan di Surabaya, ia dibawa ke sebuah rumah besar di beranda seorang wanita Belanda Sat Percakapan dengan wanita mengungkapkan bahwa ia sedang sakit. Dalam mengundang kehadiran teman-teman, malam itu wanita itu sembuh selama layanan doa oleh Groes Beeks di rumahnya.

Beberapa hari kemudian mengundang wanita Groes Beeks keluar untuk menemaninya ke anaknya FG van Gessel di Cepu, 200 km sebelah timur Surabaya tinggal.

Hasil dari pertemuan ini adalah bahwa Groes Beeks, di rumah FG van Gessel di Cepu, mulai mengadakan pertemuan mingguan untuk sekitar 10 orang. Sebelum akhir tahun jumlah telah tumbuh menjadi sekitar 40 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.

Rev F.G. van Gessel
George Frederick van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur, pada Desember 9, 1892.

Di Surabaya berbicara Rev Groesbeek Ny.Wijnen dengan Mrs Cornelius, yang telah menerima penyembuhan selama layanan. Mrs Wines menemani sepupunya ke Groes Beeks FG Van Gessel, yang tinggal 200 km sebelah timur kota Surabaya, di Cepu. Van Gessel berkenalan dengan Rev. Cornelius Groesbeek dan mengajarkan kepadanya lebih baik.

F.G. van Gessel mengundang Rev Groesbeek keluar selama dia ingin di rumahnya di Cepu untuk melanjutkan. Dalam periode ini menerima F.G. Gessel untuk meningkatkan pemahaman dan pendalaman dalam Injil. Pantekosta pesan diterima oleh-Nya dengan sukacita dan pada Januari 1923 datang kebaktian pertama di Deterdink Boulevard di Cepu, dengan kelompok sekitar 10 orang.

F.G. Van Gessel dan istrinya mengaku dosa mereka dan diterima sebagai Injil Sepenuh. Ia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani Dia, setelah visi Anak Domba Tuhan dan Yesus sebagai Mempelai Pria Surgawi, ketika ia membaca Wahyu 19:7 dan 21:9-10.

F.G. van Gessel meletakkan dibayar tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pink Cepu, dan mukjizat yang terjadi, berasal dari Iblis!
Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia akan. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan adiknya Frists Salem Lumoindong dan Agust Kops.
Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 16 hamba Tuhan di mana pesan dari jemaat Pentakosta di Indonesia menyebar ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Rev F.G. Van Gessel, Rev. S.I.P. Lumoindong, Vicentie, Frists Salem Lumoindong, Pdt W. Mamahit, Hessel nogi Runkat, Effraim Lesnussa, RO Mangindaan, Arie Elnadus Siwi.

Maret 19, 1923 diciptakan dengan "Jemaat Pantekosta di Vereeniging
Hindia Belanda ", berlokasi di Bandung, dengan driver:

Ketua: Rev D.H.W. Weenink, Van Loon
Sekretaris: Rev Paul
Bendahara: Rev G. Menetes

Di luar papan adalah kepemimpinan rohani jemaat:

Rev F. G. Van Gessel
Rev Weenink, Van Loon
Rev F. Dari Abkoude
Rev D. Van Klaveren dan istrinya
Rev H. Horstman
Rev M. A. Alt

On March 30, 1923, badan memperoleh Keputusan Gubernur Hindia Belanda dan sedang on June 4, 1924 di Cipanas, Jawa Barat, seperti diakui denominasi. Pemerintah Hindia Belanda Pantekosta catatan resmi disebut "Gereja Pantekosta di Hindia Belanda". Masyarakat berkembang dengan cepat ke Surabaya di Jawa Timur, Sumatera Utara, Minahasa, Maluku dan Irian Jaya.

Gereja Bethel Temple pada tahun 1924 mengirimkan sebuah tenda besar, yang dapat digunakan untuk ibadah. Rev Groesbeek berkhotbah dalam bahasa Belanda dan ada orang yang menerjemahkan. Ada banyak orang diselamatkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka juga mulai belajar bahasa Indonesia. Bali Tuhan menyediakan orang-orang dalam khotbah-khotbah dari Pdt Groesbeck diterjemahkan. Jennie putrinya juga belajar setelah itu berbahasa Jawa.

Dari gereja kecil di Cepu sumber banyak kotamadya lain di bawah berbahasa Belanda bagian dari populasi dan dari Surabaya di bagian Indonesia.

Keluarga Groesbeek kembali ke rumah pada tahun 1926, kemudian untuk kembali ke pulau Jawa pada perjalanan kedua mereka pada bulan Agustus 1930 sampai Oktober 1938.

Rev F.G. Gessel di kota terlambat ke Cepu Rev. S.I.P. Lumoindong dan pergi ke Surabaya. Dia ingin memberikan studi Alkitab untuk pekerja muda. Banyak penginjil muda dari pesan Pantekosta pada tahun 1930 dibawa ke pulau-pulau lain, telah menghabiskan waktu di Alkitab Studies dari FG van Gessel.

Rev mulai tahun 1926. Nanlohy dengan banyak tantangan untuk pemberitaan Injil di Amahasa. Di Maluku pulau-pulau, mayoritas penduduk Kristen, tetapi kepercayaan ini sangat bercampur dengan agama-agama nenek moyang mereka. Na Rev Banyak orang lain Nanlohy Injil untuk membawa remote Maluku.

Untuk mulai Maret 1927 rev. Groeneveld, seorang pegawai pabean dari Balikpapan, Kalimantan Timur, seorang co. Dia rumah pertemuan. Perintis lain Kendali Injil di Kalimantan Selatan, adalah Rev Pattirajawane.

Rev Yonathan Itar adalah pelopor Injil sepenuh ke pulau Irian Jaya. Pelayanan-Nya begitu sukses saat ini terdapat lebih dari 350 gereja-gereja Pantekosta di Irian Jaya miliki. Ada juga Alkitab bagi orang-orang untuk menjadi hamba Tuhan.

Studi Tabernakel
1935 Setelah tiga hari Pacet puasa bersama di desa di pegunungan Jawa Timur, menerima Rev F.G. van Gessel, Yohanes 1:14 Tuhan. Di sini, dalam bahasa Belanda dengan kita bahwa Yesus "hidup", tetapi Gessel membaca kalimat ini seperti tidak pernah sebelumnya: Yesus bersama kita "getabernakeld.

Lebih wawasan ke dalam teks Yunani asli di bawah "skenoo dan latar belakang studi di tabernakel memberikan pemahaman yang lebih luas paragraf. Ia menerima janji Tuhan beberapa wahyu yang berlimpah.

Sejak saat itu mulai Rev F.G. Pengembangan Gessel tabernakel dari studi, ingin untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada ajaran-ajaran tabernakel.
Perkembangan gereja dibutuhkan pelatihan yang baik. Oleh Rev W.W. Patterson pada Januari 1935 di JI. Embong Malang 63 Surabaya Barat, Jawa Timur, Belanda Indie Bybel Institut (NIBI) dibuka.
Dengan pecahnya Perang Dunia Kedua telah Rev W.W. Patterson kembali ke Amerika dan menjadi NIBI tertutup.

Tetapi Alkitab mengajar tumbuh oleh Gereja-Gereja Pantekosta. Pada tahun 1948 Rev datang. R.E. Edmondson dari Bethel Temple di Seattle di sekolah Alkitab di Lawang untuk membuka pada tahun 1949. Pada bulan September 1959 sekolah pindah ke Beji, Batu. Bangkitlah bahkan jika Alkitab 24 sekolah.
Dia dibantu oleh Rev. F.G. Gessel dan pelopor dari Bethel Temple Rev oa. H.N. Runkat, Rev W. Mamahit, yang berasal 15 sekolah Alkitab.
Gereja Pantekosta dan perpecahan
Pada tahun 1942 mengubah nama "The Pentakosta gereja di Hindia Belanda 'dalam Bahasa Indonesia untuk" Pent Kosta Gereja Di Indonesia "(atau GPdI).

Perkembangan gereja-gereja Pantekosta di Indonesia untuk melarikan diri bahkan perpecahan.
Ketidaksepakatan disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam belajar:

a. Baptisan dalam nama Yesus Kristus, yang meliputi Trinitas, doktrin datang dari Amerika dan diberikan oleh Rev F.G. van Gessel.

b. ketidakpuasan dengan organisasi. Hak perempuan untuk memainkan peranan penting dalam gereja, atau hubungan antara gereja lokal dan organisasi pusat, seperti milik gereja, prestise atau kelompok etnis.

Beberapa dari mereka akhirnya menarik diri dari GPdI dan membentuk organisasi baru, berikut adalah penting:

1931 "Pantekosta Misi" (Gereja Utusan Pantekosta) dan "Kota Tuhan" (Gereja Sidang Jemaat Tuhan).

1932 "Gerakan Pantekosta" (atau "Gereja Gerakan Pantekosta").

1936 Sidang Jemaat Tuhan "(atau" Sidang-sidang Jemaat Tuhan ").

1941 "Gereja Pantekosta Sumatera Utara" (atau "GPdI Sinaga").

1946 "Buzzing Ling Kau Hwee" (atau "Gereja Isa Almasih" setelah 1957).

1948 "GPdI Siburian"

Juga Rev 1950. H.L. Senduk tidak dapat menerima otoritas GPdI pusat dan mulai denominasi "Bethelkerk Kendali Injil" (atau "Gereja Bethel Indonesia").

Beberapa anggota meninggalkan GPdI 1951 dan memulai "Gereja Sidang Jemaat Penta Kosta"

1952 Pada tanggal 21 Januari terpisah 22 pendahulunya, dan menemukan Gereja Bethel Injil Sepenuh "atau" Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).

Walaupun pecah terjadi, mereka tetap bersatu dalam nama Pentakosta.
Ada juga berhasil inisiatif untuk menghubungkan masyarakat dan pandangan lagi.

Hal ini dicapai dengan penciptaan "Penta Kosta Kerjasama Seluruh Gereja Kristen Indonesia (DKGKPSI) dan Aliansi Penta Kosta Indonesia (PPI). Pada September 10, 1979 membubarkan kedua organisasi untuk bergabung ke dalam" Dewan penta Kosta Indonesia "(DPI). Pada tahun 1998 organisasi berubah kerjasama PGPI apa semua saat ini gereja-gereja Pantekosta karismatik seperti GPdI, GBI, GPI, GBT, GPPS, GTI, GGP, GBIS, GIA, dll memiliki 57 sinode / organisasi bersatu.

Meskipun divisi bertahan GPdI tetap merupakan gereja Pentakosta terbesar dengan lebih dari 2 juta anggota, ini adalah 10% dari semua orang Kristen di Indonesia.

Bethel Gereja Pantekosta di Indonesia
Rev F.G. van Gessel adalah seorang pemimpin spiritual dan berlokasi di Surabaya Rev H.L. Senduk adalah ketua organisasi bagian dari Jakarta. Sementara itu mulai F.G. Gessel peningkatan penekanan pada tabernakel, wawasan dia telah bekerja pada subjek dari tabernakel mengajar.

Rev daun pada 1954. F.G. Kendali Gessel dari Injil Bethelkerk "dan berangkat ke New Guinea, di sini ia mendirikan Bethel Gereja Pantekosta. Gereja di Surabaya ia memberikan kepada anak-Rev. C.J. Totaijs, yang telah melayani dengan setia dalam menyebarkan ajaran-ajarannya di New Guinea.

Rev W.H. Offiler meninggal pada umur 81 on September 29, 1957.

On June 21, 1958 Rev mati. F.G. van Gessel, setelah bekerja keluar semua buku-buku Alkitab dalam terang Doktrin Kemah Suci.

Karya ini adalah referensi untuk memahami Alkitab. Hal ini penting, dapat diukur dari pertumbuhan di setiap tempat di mana hal itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas.

Menurut keinginannya, dengan putra-Rev. C.J. Totaijs, kotamadya di. Kotamadya ini dipimpin oleh Rev Surabaya. Dalam Juwono.

Sepuluh hari sebelum kematiannya, warisan dari studi tabernakel, untuk Rev. C.J. Totaijs ditransfer.


C. Munculnya Bethel Gerakan Pantekosta di Belanda.

1952 C.J.H. Theijs telah dengan F.G. van Gessel bekerja di Indonesia, ia mulai tahun ini dengan rapat.

1956 C.J.H. Theijs memberikan majalah "The Full Injil" di mana ia menyebarkan ajaran tabernakel.

1960 Sekitar saat ini mencari para pemimpin masyarakat yang berbeda bersama-sama dan dipimpin oleh CJH Theijs mulai Bethel Pentecostal Temple Fellowship.

1961 C. Totaijs datang ke Belanda.

1963 C.J.H. Daun Theijs Amerika ke sana sebagai seorang guru di sekolah Bethel Temple di Seattle untuk bekerja. Kepemimpinan Bethel Temple dipindahkan ke WA Hornung. Ketika Hornung meninggal setelah beberapa bulan, tidak ada kepemimpinan dan ada banyak kebingungan.

C. Totaijs didirikan di Bethel Gereja Pantekosta di Belanda, hal ini terjadi secara independen dari Bethel Temple sejak organisasi di tanah Sat C. Totaijs bekerja atas nama mendiang ayahnya dalam tabernakel studi untuk mempelajari pengantin wanita.

1965 Kendali Injil BethelKerk (VEBK) didirikan di Belanda. Organisasi ketiga Belanda dipulangkan India

1966 C.J.H. Theijs kembali setelah tiga tahun kembali dari Amerika dan mengambil komando dari Kuil Betel kembali pada dirinya sendiri.

Buku tahun 1979 "Tabernakel Penelitian" diterbitkan dari naskah FG van Gessel.

1980 C.J.H. Dari Theijs menutup pelayanan-Nya pada usia 78 dan pindah ke Spanyol 3 tahun kemudian di mana ia mati.

1984 D. Masak dari Alphen a / d Rijn mengambil Kepresidenan ke Candi Bethel Pentecostal Fellowship netherlands

1998 C. Totaijs meninggal.

2006 B. Thiel mati. (Juga putra br. FG van Gessel, pendeta dari Gereja Bethel Pantekosta Tilburg) br. dari Thiel telah mendirikan beberapa gereja-gereja di selatan Nedeland.

2008 D. Masak dari Alphen a / d Rijn, sampai saat ini Presiden BPTFN Sampai hari ini, persekutuan kami adalah bagian dari Bethel Fellowship International USA (sebelumnya Bethel candi Seatle). The Penta Kosta Gereja di Indonesia (Gereja Pantekosta di Indonesia) adalah organisasi saudari kita dengan lebih dari 12.000 gereja.

Sumber Entry:

• Sejarah Jemaat Pentakosta Indonesia.
• Sejarah 1920-1961, Inggrid M. Dotulong, I.P.R.F. Pomona - GPdIWorld.us, 2002
• Gereja Pantekosta Tabernakel Kristus Kasih, Malang - GPTKK.org
• Siapa evangelis tahu bahwa mereka adalah? Peta Injili Belanda - Dr Paulus N. van der Laan, 1996
• Belanda Statuta Gereja Bethel Pantekosta - Gereja Bethel Pantekosta Belanda, 1992
• Rev William Henry Offiler oleh W.W. Patterson - GPdIWorld.us, 1981
• Biografi F.G. van Gessel. • Biografi SIP.Lumoindong, • Biografi F.S.Lumoindong

• Asian Journal of Pentecostal Studies 4 / 1, 2001
• Sejarah Gereja Bethel Pantekosta Amsterdam / Voorburg

Sejarah Kegerakan Jemaat Pentakosta di Indonesia dan karismatik

SEJARAH PENTAKOSTA SEDUNIA

A. Munculnya Bethel Temple Seattle Pantekosta di Amerika Serikat.

1910 Dalam Seattle, Amerika Serikat, yang diciptakan kali ini jemaat "Pinkstergemeente Pentecostal Mission".

1920 William Henry Offiler, yang berasal dari Bala Keselamatan, adalah pendeta.
Offiler menerima wahyu tentang gereja pada akhirnya, pada Mempelai Kristus dan
Tritunggal Tuhan.

Kotamadya membeli gedung baru "Bethel Pentecostal Temple.

Orang Inggris William Henry Offiler berhijrah pada awal tahun 1890 ke Kanada, dari mana
Dia pindah ke Spokane di Washington State.
Di sini, di Spokane, ia datang di kontak dengan Salvation Army dan memberikan hati dan hidup sepenuhnya
Mr Jezus.Hier saudara menemui istri pertamanya Offiler menggusarkan Dia juga berafiliasi dengan
Bala Keselamatan dan bermain organ di luar pertemuan tangga.
Pendek kepada saudaranya Offiler konversi besar menerima baptisan Roh Kudus, dan
merasa bahwa Tuhan telah panggilan hidupnya untuk sepenuhnya menempatkan operasi secara rinci.
Setelah beberapa saat, setelah menjabat sebagai pendeta di sebuah kota kecil di Spokane,
keluarganya pindah ke Glacier National Park Montana di mana ia menjadi tukang ledeng.
Pada musim panas tahun 1914 Tuhan memanggilnya untuk meletakkan alat-alatnya dan pindah ke Seattle,
sejak ia bergabung dengan Pine Street Pentecostal Mission. Setelah dua bergerak, sebagai gereja pendek
bersama-sama, mereka pindah ke gedung direnovasi pada musim gugur 1920. Mereka menyebutnya
Bethel Temple bangunan. Dari studi intensif yang diterima saudara Alkitab Offiler visi yang jelas dan
wahyu bagi gereja akhir jaman. Dia adalah kebangkitan yang benar pengalaman dan merupakan
berkat bagi banyak orang. Dia mengilhami banyak untuk kehidupan mereka tanpa syarat dalam pelayanan
Tuhan untuk menjadi. Dan kelompok terakhir ini telah berubah benua bagi Kristus. Tuhan memberikan
Offiler saudara-ayat tentang mempelai wanita, Tuhan kepribadian dan fokus dalam
nama (s) dari Tuhan.

Bethel Gereja Pantekosta New Guinea


Sekolah Alkitab surabaya 1941 (duduk dari kiri ke kanan)
Jean & Joe McKnight, F.G. van Gessel, Bruder Mamahit, Bill & Gladys Patterson dan Siswa


Rev F.G. dari Gessel dan istrinya

Rev J. Thiessen mendirikan Candi Bethel pertama di Bandung pada tahun 1923.
Rev Cornelis E. Groesbeek dengan istrinya dan putri Jennie dan Corie

Rev W.W. Patterson dan istrinya.

V.l.n.r. H. Horstman, FGvan Gessel, F.van Abcoude, menghancurkan, C.van Klaveren, Weenink-van Loon, D.van Clubs.

Transfer F.G. van Gessel untuk C.J. Totaijs
Rev C.J.H. Thijs
Pendiri
Temple Bethel Pentecostal Fellowship
Rev C.J. Totaijs dan istrinya
Pendiri
Bethel Gereja Pantekosta
Rev W.F. Offiler,
dengan
Rev F.G. Van Gessel dan istrinya.

B. penciptaan Bethel Gerakan Pantekosta di bekas Hindia Belanda (Indonesia).

Dari tahun 1921 Pantekosta Bethel Temple di Seattle pada tahun 1921 misionaris pertama ke Indonesia. Ini Groesbeek dan Van Klaveren keluarga Belanda. On January 4, 1921 meninggalkan mantan perwira Bala Keselamatan, Dick Richard dan Christine Van Klaveren, dan E. Cornelius
Groesbeek dan anak perempuan mereka dengan istrinya Jennie (12) dan Corie (6), dengan perahu di laut Suamaru di Yokohama, Osaka.
Mereka membuat berhenti di Cina, Hong Kong, Bangkok dan pergi dari situ ke pulau Jawa di Indonesia.

On February 23, mereka tiba di Batavia (Jakarta) di Jawa. Dari mereka pergi ke Mojokerto Jakarta, Surabaya, Banyuwangi dan melalui diangkat di kapal dengan ternak babi, mereka datang di Singaraja, Bali, pada Maret 1921. Mereka menetap di Denpasar yang rusak dan bobrok, mantan "kopra" (bangunan penyimpanan tentara) dengan lantai batu dan atap empulur.
Bangunan hanya terdiri dari wilayah persegi panjang. Partisi yang dibuat dengan 3 tempat tidur. Satu dari Dick dan Christine Van Klaveren, Cornelis Groesbeek dan satu untuk istrinya dan satu lagi untuk Jennie dan Corrie. Sisanya berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar mandi.
Di depan rumah memiliki pagar dengan selokan kecil di sepanjang jalan.
Selama selokan jembatan kecil ke rumah. Dan taman di depan bangunan kuil Hindu!

Meskipun banyak kesulitan, mereka mulai dari rumah ke rumah bibit Kendali Injil untuk menyebar. Mereka melaju ke desa-desa, di mana mereka berbicara dengan penduduk dan menanyakan apakah ada sakit. Itu sakit dengan doa dan Tuhan menyembuhkan mereka. Ini adalah pertama kalinya dalam cara ini Tuhan bekerja melalui mereka. Protestan setempat belum pernah mendengar penyembuhan dengan cara ini, tak satu pun dari pembaptisan melalui pencelupan, atau menerima Roh Kudus.

Banyak pasien ke rumah dengan borok di badan. Dengan lembar robek menjadi potongan-potongan untuk melayani sebagai sebuah link. Kemudian menjadi tahu bahwa dia menderita lepra, mereka semua disembuhkan. Ketika begitu banyak orang datang ke rumah penyembuhan dan penebusan, ini menimbulkan iritasi meningkat dengan penduduk setempat. Ini adalah rencana jahat para misionaris.

Orang Bali penduduk memberitahu siapa pun tentang rencana jahat mereka, tetapi mereka tidak bisa melaksanakan rumah untuk menyerang. Di lorong mereka melihat malaikat berdiri yaitu, Tuhan melindungi mereka.

Kerja misionaris itu reaksi kuat dari pendeta Hindu memimpin.
Hal ini mendorong pemerintah Belanda, karena takut kerusuhan budaya, para misionaris yang tinggal dan bekerja di Bali larangan. Seringkali mereka mengirim agen-agen dari dinas rahasia untuk perkembangan gereja di monitor, karena hal itu dianggap oleh kaum Bolshevik (Komunis) yang akan terkait. Agen ini senang bahwa cara ini mereka bisa mendengarkan Injil.

Tapi akhirnya keluarga itu Van Klaveren masih dalam waktu 3 hari tersisa Bali.
Setelah sekitar 21 bulan untuk berada di Bali, meninggalkan Van Klaveren sebelum Natal 1922 sampai Singapura. Dan keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek pergi ke Surabaya, Batavia


Groesbeek Cornelis meminta Tuhan untuk nasihat tentang operasi mereka di Indonesia.
Selama berjalan-jalan di Surabaya, ia dibawa ke sebuah rumah besar di beranda seorang wanita Belanda Sat Percakapan dengan wanita mengungkapkan bahwa ia sedang sakit. Dalam mengundang kehadiran teman-teman, malam itu wanita itu sembuh selama layanan doa oleh Groes Beeks di rumahnya.

Beberapa hari kemudian mengundang wanita Groes Beeks keluar untuk menemaninya ke anaknya FG
van Gessel di Cepu, 200 km sebelah timur Surabaya tinggal.

Hasil dari pertemuan ini adalah bahwa Groes Beeks, di rumah FG van Gessel di Cepu, mulai mengadakan pertemuan mingguan untuk sekitar 10 orang. Sebelum akhir tahun jumlah telah tumbuh menjadi sekitar 40 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.

Rev F.G. van Gessel
George Frederick van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur, pada Desember 9, 1892.

Di Surabaya berbicara Rev Groesbeek Ny.Wijnen dengan Mrs Cornelius, yang telah menerima penyembuhan selama layanan. Mrs Wines menemani sepupunya ke Groes Beeks FG Van Gessel, yang tinggal 200 km sebelah timur kota Surabaya, di Cepu. Van Gessel berkenalan dengan Rev. Cornelius Groesbeek dan mengajarkan kepadanya lebih baik.

F.G. van Gessel mengundang Rev Groesbeek keluar selama dia ingin di rumahnya di Cepu untuk melanjutkan. Dalam periode ini menerima F.G. Gessel untuk meningkatkan pemahaman dan pendalaman dalam Injil. Pantekosta pesan diterima oleh-Nya dengan sukacita dan pada Januari 1923 datang kebaktian pertama di Deterdink Boulevard di Cepu, dengan kelompok sekitar 10 orang.

F.G. Van Gessel dan istrinya mengaku dosa mereka dan diterima sebagai Injil Sepenuh. Ia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani Dia, setelah visi Anak Domba Tuhan dan Yesus sebagai Mempelai Pria Surgawi, ketika ia membaca Wahyu 19:7 dan 21:9-10.

F.G. van Gessel meletakkan dibayar tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo.
Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pink Cepu, dan mukjizat yang terjadi, berasal dari Iblis!
Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia akan. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan adiknya Frists Salem Lumoindong dan Agust Kops.
Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 16 hamba Tuhan di mana pesan dari jemaat Pentakosta di Indonesia menyebar ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Rev F.G. Van Gessel, Rev. S.I.P. Lumoindong, Vicentie, Frists Salem Lumoindong, Pdt W. Mamahit, Hessel nogi Runkat, Effraim Lesnussa, RO Mangindaan, Arie Elnadus Siwi.

Maret 19, 1923 diciptakan dengan "Jemaat Pantekosta di Vereeniging
Hindia Belanda ", berlokasi di Bandung, dengan driver:

Ketua: Rev D.H.W. Weenink, Van Loon
Sekretaris: Rev Paul
Bendahara: Rev G. Menetes

Di luar papan adalah kepemimpinan rohani jemaat:

Rev F. G. Van Gessel
Rev Weenink, Van Loon
Rev F. Dari Abkoude
Rev D. Van Klaveren dan istrinya
Rev H. Horstman
Rev M. A. Alt

On March 30, 1923, badan memperoleh Keputusan Gubernur Hindia Belanda dan sedang on June 4, 1924 di Cipanas, Jawa Barat, seperti diakui denominasi. Pemerintah Hindia Belanda Pantekosta catatan resmi disebut "Gereja Pantekosta di Hindia Belanda". Masyarakat berkembang dengan cepat ke Surabaya di Jawa Timur, Sumatera Utara, Minahasa, Maluku dan Irian Jaya.

Gereja Bethel Temple pada tahun 1924 mengirimkan sebuah tenda besar, yang dapat digunakan untuk ibadah. Rev Groesbeek berkhotbah dalam bahasa Belanda dan ada orang yang menerjemahkan. Ada banyak orang diselamatkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka juga mulai belajar bahasa Indonesia. Bali Tuhan menyediakan orang-orang dalam khotbah-khotbah dari Pdt Groesbeck diterjemahkan. Jennie putrinya juga belajar setelah itu berbahasa Jawa.

Dari gereja kecil di Cepu sumber banyak kotamadya lain di bawah berbahasa Belanda bagian dari populasi dan dari Surabaya di bagian Indonesia.

Keluarga Groesbeek kembali ke rumah pada tahun 1926, kemudian untuk kembali ke pulau Jawa pada perjalanan kedua mereka pada bulan Agustus 1930 sampai Oktober 1938.

Rev F.G. Gessel di kota terlambat ke Cepu Rev. S.I.P. Lumoindong dan pergi ke Surabaya. Dia ingin memberikan studi Alkitab untuk pekerja muda. Banyak penginjil muda dari pesan Pantekosta pada tahun 1930 dibawa ke pulau-pulau lain, telah menghabiskan waktu di Alkitab Studies dari FG van Gessel.

Rev mulai tahun 1926. Nanlohy dengan banyak tantangan untuk pemberitaan Injil di Amahasa. Di Maluku pulau-pulau, mayoritas penduduk Kristen, tetapi kepercayaan ini sangat bercampur dengan agama-agama nenek moyang mereka. Na Rev Banyak orang lain Nanlohy Injil untuk membawa remote Maluku.

Untuk mulai Maret 1927 rev. Groeneveld, seorang pegawai pabean dari Balikpapan, Kalimantan Timur, seorang co. Dia rumah pertemuan. Perintis lain Kendali Injil di Kalimantan Selatan, adalah Rev Pattirajawane.

Rev Yonathan Itar adalah pelopor Injil sepenuh ke pulau Irian Jaya. Pelayanan-Nya begitu sukses saat ini terdapat lebih dari 350 gereja-gereja Pantekosta di Irian Jaya miliki. Ada juga Alkitab bagi orang-orang untuk menjadi hamba Tuhan.

Studi Tabernakel
1935 Setelah tiga hari Pacet puasa bersama di desa di pegunungan Jawa Timur, menerima Rev F.G. van Gessel, Yohanes 1:14 Tuhan. Di sini, dalam bahasa Belanda dengan kita bahwa Yesus "hidup", tetapi Gessel membaca kalimat ini seperti tidak pernah sebelumnya: Yesus bersama kita "getabernakeld.

Lebih wawasan ke dalam teks Yunani asli di bawah "skenoo dan latar belakang studi di tabernakel memberikan pemahaman yang lebih luas paragraf.
Ia menerima janji Tuhan beberapa wahyu yang berlimpah.

Sejak saat itu mulai Rev F.G. Pengembangan Gessel tabernakel dari studi, ingin untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada ajaran-ajaran tabernakel.
Perkembangan gereja dibutuhkan pelatihan yang baik. Oleh Rev W.W. Patterson pada Januari 1935 di JI. Embong Malang 63 Surabaya Barat, Jawa Timur, Belanda Indie Bybel Institut (NIBI) dibuka.
Dengan pecahnya Perang Dunia Kedua telah Rev W.W. Patterson kembali ke Amerika dan menjadi NIBI tertutup.

Tetapi Alkitab mengajar tumbuh oleh Gereja-Gereja Pantekosta. Pada tahun 1948 Rev datang. R.E. Edmondson dari Bethel Temple di Seattle di sekolah Alkitab di Lawang untuk membuka pada tahun 1949. Pada bulan September 1959 sekolah pindah ke Beji, Batu. Bangkitlah bahkan jika Alkitab 24 sekolah.
Dia dibantu oleh Rev. F.G. Gessel dan pelopor dari Bethel Temple Rev oa. H.N. Runkat, Rev W. Mamahit, yang berasal 15 sekolah Alkitab.
Gereja Pantekosta dan perpecahan
Pada tahun 1942 mengubah nama "The Pentakosta gereja di Hindia Belanda 'dalam Bahasa Indonesia untuk" Pent Kosta Gereja Di Indonesia "(atau GPdI).

Perkembangan gereja-gereja Pantekosta di Indonesia untuk melarikan diri bahkan perpecahan.
Ketidaksepakatan disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam belajar:

a. Baptisan dalam nama Yesus Kristus, yang meliputi Trinitas, doktrin datang dari Amerika dan diberikan oleh Rev
F.G. van Gessel.

b. ketidakpuasan dengan organisasi. Hak perempuan untuk memainkan peranan penting dalam gereja, atau hubungan antara gereja lokal dan organisasi pusat, seperti milik gereja, prestise atau kelompok etnis.

Beberapa dari mereka akhirnya menarik diri dari GPdI dan membentuk organisasi baru, berikut adalah penting:

1931 "Pantekosta Misi" (Gereja Utusan Pantekosta) dan "Kota Tuhan" (Gereja Sidang Jemaat Tuhan).

1932 "Gerakan Pantekosta" (atau "Gereja Gerakan Pantekosta").

1936 Sidang Jemaat Tuhan "(atau" Sidang-sidang Jemaat Tuhan ").

1941 "Gereja Pantekosta Sumatera Utara" (atau "GPdI Sinaga").

1946 "Buzzing Ling Kau Hwee" (atau "Gereja Isa Almasih" setelah 1957).

1948 "GPdI Siburian"

Juga Rev 1950. H.L. Senduk tidak dapat menerima otoritas GPdI pusat dan mulai denominasi "Bethelkerk Kendali Injil" (atau "Gereja Bethel Indonesia").

Beberapa anggota meninggalkan GPdI 1951 dan memulai "Gereja Sidang Jemaat Penta Kosta"

1952 Pada tanggal 21 Januari terpisah 22 pendahulunya, dan menemukan Gereja Bethel Injil Sepenuh "atau" Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).

Walaupun pecah terjadi, mereka tetap bersatu dalam nama Pentakosta.
Ada juga berhasil inisiatif untuk menghubungkan masyarakat dan pandangan lagi.

Hal ini dicapai dengan penciptaan "Penta Kosta Kerjasama Seluruh Gereja Kristen Indonesia (DKGKPSI) dan Aliansi Penta Kosta Indonesia (PPI). Pada September 10, 1979 membubarkan kedua organisasi untuk bergabung ke dalam" Dewan penta Kosta Indonesia "(DPI). Pada tahun 1998 organisasi berubah kerjasama PGPI apa semua saat ini gereja-gereja Pantekosta karismatik seperti GPdI, GBI, GPI, GBT, GPPS, GTI, GGP, GBIS, GIA, dll memiliki 57 sinode /
organisasi bersatu.

Meskipun divisi bertahan GPdI tetap merupakan gereja Pentakosta terbesar dengan lebih dari 2 juta anggota, ini adalah 10% dari semua orang Kristen di Indonesia.

Bethel Gereja Pantekosta di Indonesia
Rev F.G. van Gessel adalah seorang pemimpin spiritual dan berlokasi di Surabaya Rev H.L. Senduk adalah ketua organisasi bagian dari Jakarta. Sementara itu mulai F.G. Gessel peningkatan penekanan pada tabernakel, wawasan dia telah bekerja pada subjek dari tabernakel mengajar.

Rev daun pada 1954. F.G. Kendali Gessel dari Injil Bethelkerk "dan berangkat ke New Guinea, di sini ia mendirikan Bethel Gereja Pantekosta. Gereja di Surabaya ia memberikan kepada anak-Rev. C.J. Totaijs, yang telah melayani dengan setia dalam menyebarkan ajaran-ajarannya di New Guinea.

Rev W.H. Offiler meninggal pada umur 81 on September 29, 1957.

On June 21, 1958 Rev mati. F.G. van Gessel, setelah bekerja keluar semua buku-buku Alkitab dalam terang Doktrin Kemah Suci.

Karya ini adalah referensi untuk memahami Alkitab. Hal ini penting, dapat diukur dari pertumbuhan di setiap tempat di mana hal itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas.

Menurut keinginannya, dengan putra-Rev. C.J. Totaijs, kotamadya di. Kotamadya ini dipimpin oleh Rev Surabaya. Dalam Juwono.

Sepuluh hari sebelum kematiannya, warisan dari studi tabernakel, untuk Rev. C.J. Totaijs ditransfer.


C. Munculnya Bethel Gerakan Pantekosta di Belanda.

1952 C.J.H. Theijs telah dengan F.G. van Gessel bekerja di Indonesia, ia mulai tahun ini dengan rapat.

1956 C.J.H. Theijs memberikan majalah "The Full Injil" di mana ia menyebarkan ajaran tabernakel.

1960 Sekitar saat ini mencari para pemimpin masyarakat yang berbeda bersama-sama dan dipimpin oleh CJH Theijs mulai Bethel Pentecostal Temple Fellowship.

1961 C. Totaijs datang ke Belanda.

1963 C.J.H. Daun Theijs Amerika ke sana sebagai seorang guru di sekolah Bethel Temple di Seattle untuk bekerja. Kepemimpinan Bethel Temple dipindahkan ke WA Hornung. Ketika Hornung meninggal setelah beberapa bulan, tidak ada kepemimpinan dan ada banyak kebingungan.

C. Totaijs didirikan di Bethel Gereja Pantekosta di Belanda, hal ini terjadi secara independen dari Bethel Temple sejak organisasi di tanah Sat C. Totaijs bekerja atas nama mendiang ayahnya dalam tabernakel studi untuk mempelajari pengantin wanita.

1965 Kendali Injil BethelKerk (VEBK) didirikan di Belanda. Organisasi ketiga Belanda dipulangkan India

1966 C.J.H. Theijs kembali setelah tiga tahun kembali dari Amerika dan mengambil komando dari Kuil Betel kembali pada dirinya sendiri.

Buku tahun 1979 "Tabernakel Penelitian" diterbitkan dari naskah FG
van Gessel.

1980 C.J.H. Dari Theijs menutup pelayanan-Nya pada usia 78 dan pindah ke Spanyol 3 tahun kemudian di mana ia mati.

1984 D. Masak dari Alphen a / d Rijn mengambil Kepresidenan ke Candi Bethel Pentecostal Fellowship netherlands

1998 C. Totaijs meninggal.

2006 B. Thiel mati. (Juga putra br. FG van Gessel, pendeta dari Gereja Bethel Pantekosta Tilburg) br. dari Thiel telah mendirikan beberapa gereja-gereja di selatan Nedeland.

2008 D. Masak dari Alphen a / d Rijn, sampai saat ini Presiden BPTFN Sampai hari ini, persekutuan kami adalah bagian dari Bethel Fellowship International USA (sebelumnya Bethel candi Seatle). The Penta Kosta Gereja di Indonesia (Gereja Pantekosta di Indonesia) adalah organisasi saudari kita dengan lebih dari 12.000 gereja.

Sumber Entry:

Sejarah Jemaat Pentakosta Indonesia.
• Sejarah 1920-1961, Inggrid M. Dotulong, I.P.R.F. Pomona - GPdIWorld.us, 2002
• Gereja Pantekosta Tabernakel Kristus Kasih, Malang - GPTKK.org
• Siapa evangelis tahu bahwa mereka adalah? Peta Injili Belanda - Dr Paulus N. van der Laan, 1996
• Belanda Statuta Gereja Bethel Pantekosta - Gereja Bethel Pantekosta Belanda, 1992
• Rev William Henry Offiler oleh W.W. Patterson - GPdIWorld.us, 1981
• Biografi F.G. van Gessel. Biografi SIP.Lumoindong, • Biografi F.S.Lumoindong

• Asian Journal of Pentecostal Studies 4 / 1, 2001
• Sejarah Gereja Bethel Pantekosta Amsterdam / Voorburg

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA Pelayanan yang memberi perhatian terhadap kebutuhan jasmani umat. Karena gereja adalah orangnya bukan bangunan, maka yang terlebih penting adalah pembangunan manusianya, jika jemaat secara jasmani kebutuhan pokoknya terpenuhi maka ia akan lebih banyak waktu disediakan bagi hal rohani dibandingkan yang sangat kekurangan. Khotbah Yahshua (Jesus) pada lima ribu pria dewasa selama beberapa hari, setelah melihat umat membutuhkan makanan, maka ia memberi penegasan pada para rasul (pemimpin gereja) katanya : "Kamu HARUS memberi mereka MAKAN" hal ini bukan hanya rohaniah tetapi secara ril Ia wujudkan dengan pengadaan makanan roti jasmani. Yahshua memberi contoh dan Ia sebagai guru yang mengajarkan kebenaran sebagai doktrin gereja yang seharusnya diterapkan dalam gereja. Hal ini juga ternyata terus dipraktekkan para rasul dalam gereja yang dipimpin mereka, hal ini dapat dilihat pada kisah para rasul, dikatakan "jemaat tidak seorangpun berkurangan" bahkan selanjutnya disebutkan karena perhatian hal kebutuhan jasmani menjadi bagian tugas gereja maka diangkatlah 7 diaken untuk menangani khusus hal ini. Pelayanan sosial menjadi tanggung jawab gereja, bukan hanya dikerjakan setahun sekali tapi menjadi salah satu tugas utama. Pelayanan perawatan orang sakit, penyediaan sembako, pakaian, rumah bahkan pekerjaan jemaat seharusnya gereja dapat memberikan solusi. Hal ini yang menjadi dasar dan praktek pelayanan Jemaat Pentakosta Indonesia dalam melayani umat. Selamat berjuang para pahlawan Yahweh. Weshalom Cohen JPI