Minggu, 24 Januari 2010

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Resensi buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa) oleh J.G.F. Riedel diterbitkan di Batavia tahun 1862.

Buku setebal 55 halaman ini dikarang oleh Johan Gerhard Frederich Riedel. Ia adalah anak tertua dari penginjil J.F. Riedel yang datang di Tanah Minahasa bersama-sama dengan J.G. Schwarz pada tahun 1831. Latar belakang J.G.F. Riedel ini dapat menjadi salah satu catatan tersendiri bagi para pembaca buku ini. Ia lahir di Tondano pada tahun 1832. Ia juga besar di Tanah Minahasa sehingga tidak perlu heran bila ia mengerti betul tentang daerah ini. Setelah dewasa ia menjadi Controleur Minahasa kemudian menjadi Assistant Resident di Gorontalo, terakhir menjadi Resident Ambon.

Buku sejarah ini menjadi sumber utama dari buku-buku dan tulisan pada masa itu sampai sekarang. Dapat disimpulkan bahwa buku ini bersumber dari penuturan tua-tua kampung dari masa kecilnya sampai pada waktu ia menjadi pejabat penting di Minahasa dan Keresidenan Manado pada umumnya.

Buku ini dapat anda simak tanpa harus menggunakan kamus bahasa karena ditulis dalam bahasa Melayu Abad ke-19, yaitu lingua-franca di pelosok Nusantara saat itu, sehingga masih dapat anda pahami. Coba baca judul bab pertamanya: “Deri Pada Permulaan Bangsa-bangsa Minahasa Sampej Pada Harij Pembahagijan Fosoh Atawa Pahawetengan Nuwuh Itu”. Buku ini lebih merupakan ringkasan sejarah Minahasa karena isi buku ini banyak mencatat tentang peristiwa daerah-daerah (walak dan sebagainya) dengan nama-nama pelakunya.

Isi buku ini dibagi ke dalam tiga bagian, pertama dari permulaan bangsa Minahasa sampai pada masa pembagian foso atau pahawetengan nuwu di Batu Pinawetengan, kedua dari pembagian foso sampai pada masa permulaan peperangan orang Bolaang Mongondow dan ketiga dari permulaan peperangan orang Bolaang Mongondow sampai pada masa kedatangan orang kulit putih yaitu sampai masa Belanda.

Data Buku
Judul buku : Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu (Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa)
Penulis : J.G.F. Riedel
Tahun : 1862
Jumlah halaman : 55 halaman.

(Bodewyn Grey Talumewo)

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA Pelayanan yang memberi perhatian terhadap kebutuhan jasmani umat. Karena gereja adalah orangnya bukan bangunan, maka yang terlebih penting adalah pembangunan manusianya, jika jemaat secara jasmani kebutuhan pokoknya terpenuhi maka ia akan lebih banyak waktu disediakan bagi hal rohani dibandingkan yang sangat kekurangan. Khotbah Yahshua (Jesus) pada lima ribu pria dewasa selama beberapa hari, setelah melihat umat membutuhkan makanan, maka ia memberi penegasan pada para rasul (pemimpin gereja) katanya : "Kamu HARUS memberi mereka MAKAN" hal ini bukan hanya rohaniah tetapi secara ril Ia wujudkan dengan pengadaan makanan roti jasmani. Yahshua memberi contoh dan Ia sebagai guru yang mengajarkan kebenaran sebagai doktrin gereja yang seharusnya diterapkan dalam gereja. Hal ini juga ternyata terus dipraktekkan para rasul dalam gereja yang dipimpin mereka, hal ini dapat dilihat pada kisah para rasul, dikatakan "jemaat tidak seorangpun berkurangan" bahkan selanjutnya disebutkan karena perhatian hal kebutuhan jasmani menjadi bagian tugas gereja maka diangkatlah 7 diaken untuk menangani khusus hal ini. Pelayanan sosial menjadi tanggung jawab gereja, bukan hanya dikerjakan setahun sekali tapi menjadi salah satu tugas utama. Pelayanan perawatan orang sakit, penyediaan sembako, pakaian, rumah bahkan pekerjaan jemaat seharusnya gereja dapat memberikan solusi. Hal ini yang menjadi dasar dan praktek pelayanan Jemaat Pentakosta Indonesia dalam melayani umat. Selamat berjuang para pahlawan Yahweh. Weshalom Cohen JPI