Kamis, 05 September 2019

JEMAAT DI MAKMURKAN ADALAH CONTOH GEREJA YANG DI BANGUN TUHAN

Tidak Seorangpun yang Berkekurangan.

By DDS Lumoindong.


Karena setiap orang yang berkelebihan maka suka memberi.

Adakah hal ini benar di praktekkan gereja masa kini ?

Jika gerejanya kaya makmur tapi jemaatnya masih banyak miskin yang tidak di beri makan maka ini bukan cara yang di inginkan Tuhan.

JPI hadir mengembalikan ajaran sebagaimana dikatakan kitab suci, apa adanya.

Sebab Roh Kudus yang ditempatkan Tuhan dalam setiap umat, akan bekerja jika umat berpegang pada apa kata kitab suci.


Melihat kehidupan jemaat gereja pada abad 1 jika dibandingkan dengan jemaat abad 21 maka bagaikan desa suku terasing dibandingkan dengan ibukota negara. Sangat jauh sekali perbedaannya dalam hal cara pelayanan para rasul dan gaya hidup jemaat. Terlalu sangat jauh ketertinggalan sehingga seolah-olah sulit dilakukan diwujudkan cara hidup demikian kata seorang pendeta.


Kenapa jauh sekali perbedaan, tentu ada sesuatu yang salah dalam pengajaran sehingga terjadi perbedaan demikian jauh. Perlunya koreksi cara kerja sistem pelayanan dan harus di mulai dari ajaran. Jika para pengajar ajarkan bahwa ini tidak mungkin terjadi maka akan demikian, sebaliknya jika mengajarkan iman percaya penuh maka tidak ada yang mustahil bagi yang percaya.


Jika para oemimpin organisasi gereja hanya berjuang memikirkan bagaimana gereja menjadi besar tanpa memikirkan bagaimana kehidupan jemaatnya, maka yang terjadi adalah seperti sekarang ini, gereja menjadi banyak jemaatnya tetapi jemaatnya tidak menjadi sejahtra. Kenapa karena jemaat berjuang sendirian dalam mengatasi problem keluarganya masing-masing. 


Sebaliknya kenapa gereja abad 1 mengalami hidup berkelimpahan sejahtra sampai tidak ada satupun yamg alami kekurangan karena para pemimpin tidak memikirkan diri sendiri. Mereka hidup senasib sepenanggungan, persembahan yang banyak tidak di gunakan untuk memakmurkan organisasi sehingga memiliki gedung yang megah, sebaliknya para rasul tidak membangun gedung megah yang dapat saudara kunjungi saat berwisata ke Yerusalem. Padahal dengan 3 ribu orang saja jemaat di baptis pada hari pentakosta maka bisa di bayangkan 1 tahun kemudian bisa mencapai sekurang-kurangnya 10 ribu orang. Mari kita lihat kemampuan pembangunan gereja di masa kini dengan jumlah jemaat yang sama. Gedungnya sudah 24 lantai dengan daya tampung bangunan yang luas seperti  Mall di Kota Manado. Bisa dibayangkan para rasul menerima persembahan tanah dan rumah maka pasti dana tersebut jika di anggarkan membangun bangunan mampu membangun bangunan lebih besar lagi. Tapi faktanya tidak ada bangunan sebesar itu yang menjadi peninggalan yang ditemukan arkeologi. Bangunan gereja di Yerusalem adalah bangunan yang di buat pada beberapa abad kemudian, justru jauh sesudah para rasul tidak ada.

Yahshua (Yesus) berkata Siapa yang haus, baiklah ia minum". Mari kita lihat kebenaran ini dicatat Yohanes 7 pada hari terakhir hari raya Sukkot (Pondok Daun)

37  Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

 38  Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

 39  Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena YAHshua (Yesus) belum dimuliakan

Sangat jelas Roh Kudus bekerja mengalir bagaikan mata air keluar mengalir dari dalam hati setiap orang percaya, jika berpegang sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci. Jadi perkataan asli kitab suci sesuai manuskrip di yakini akan membuat aliran Roh Kudus bekerja. Sebaliknya jika tidak percaya, ragu maka ini tidak membuat aliran Roh ini tidak mengalir. Misalnya kata kitab suci : Ampunilah kesalahan kami SEBAGAIMANA KAMI TELAH MENGAMPUNI KESALAHAN ORANG YANG BERSALAH pada kami. Ayat ini jika kita pegang maka Roh akan bekerja membuat kita mengampuni siapapun yang bersalah pada kita.

Meyakini kesembuhan maka Kesembuhan akan terjadi. Jadi Roh Kudus berkarya jika kita tidak menolak kebenaran sebagaimana tertulis, seperti apa adanya. Jika kita menolak misalnya mengampuni, dan justru menyimpan kesalahan orang lain, maka ini akan menghambat Roh Kudus berkarya. Ini menjadi akar pahit, kekecewaan, sakit hati, dendam yang membuat kebencian yang bekerja yang digunakan Setan untuk membuat kita terjerumus melakukan dosa melakukan hal-hal jahat. 

Sangat penting kita percaya dan pegang apa katakan kitab suci tanpa membantah, tidak gunakan alasan apapun untuk tidak melakukan kebenaran tersebut.

Kitab suci berkata Juallah hartamu dan ikutlah Aku, ini sebuah perkataan yang sulit dilakukan oleh orang yang bergelimang harta. Sebaliknya bagi yang miskin akan mudah dikerjakan karena hartanya sedikit, kurang berharga. Jemaat muka-mula meyakini perkaraan Tuhan 100 % itu sebabnya mereka berani menjual kebun tanah bahkan rumah yang di sumbangkan sepenuhnya pada para rasul. Itu sebabnya jemaat alami tidak berkekurangan tidak seorangpun. Ini hal luar biasa di dalam 1 persekutuan tidak ada satupun yang merasa berkekurangan. Setiap orang memiliki rasa tanggungjawab memikul beban sesama, rasa kepedulian yang sangat tinggi terhadap kebutuhan sesama jemaat.

Apa yang di alami jemaat abad pertama bisa kita alami jika berpegang pada kata kitab suci.


Persoalannya jika gembala saja tidak haus akan kebenaran ini, artinya gembala tidak terlalu membutuhkan, tidak menganggap ini penting terjadi. Maka bagaimana jemaat akan merasa hal ini penting.


Yahshua berkata "Hendaklah ia minum". Hanya orang haus yang membutuhkan air minum, demikian juga dengan kebenaran ini hanya yang haus dan percaya kebenaran ini lalu bertindak dalam hal ini yang akan mengalami ini. Minumlah atau ambillah dan telan kebenaran ini, percayalah maka ini akan terlihat pada pengajaran gereja yang telah meminum kebenaran ini maka pengajaran yang disampaikan adalah kebenaran ini yang banyak meluap keluar di smapaikan. Sebaliknya jika yang di prioritaskan ajaran baptis maka gereja ini akan penuh dengan ajaran baptis, artinya terkenal dengan baptis, gereja yang fokusnya ajaran kemakmuran, maka hereja tersebut terkenal dengan theologi kemakmuran yang terjadi kemakmuran organisasi bukan jemaat.

Para rasul dapat membuat persekutuan jemaat mula-mula mengalami kehidupan yang makmur dan sejahtra. Tidak ada yang tidak makan atau kekurangan gizi, kekurangan pakaian dan sebagainya. Ini akan terwujud jika kita merespon .menerima dan melakukan kebenaran.

Pelayanan JPI akan mengelola keuangan gereja untuk membantu jemaat supaya anak-anak mendapat gizi yang cukup, pendidikan terbaik, memperoleh penghasilan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Kiranya setiap jemaat JPI memperoleh kasih karunia berlimpah menjadi pelaku seluruh kebenaran, mentaati perkataan Tuhan.


Weshalom

Pengurus Sinode JPI

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA Pelayanan yang memberi perhatian terhadap kebutuhan jasmani umat. Karena gereja adalah orangnya bukan bangunan, maka yang terlebih penting adalah pembangunan manusianya, jika jemaat secara jasmani kebutuhan pokoknya terpenuhi maka ia akan lebih banyak waktu disediakan bagi hal rohani dibandingkan yang sangat kekurangan. Khotbah Yahshua (Jesus) pada lima ribu pria dewasa selama beberapa hari, setelah melihat umat membutuhkan makanan, maka ia memberi penegasan pada para rasul (pemimpin gereja) katanya : "Kamu HARUS memberi mereka MAKAN" hal ini bukan hanya rohaniah tetapi secara ril Ia wujudkan dengan pengadaan makanan roti jasmani. Yahshua memberi contoh dan Ia sebagai guru yang mengajarkan kebenaran sebagai doktrin gereja yang seharusnya diterapkan dalam gereja. Hal ini juga ternyata terus dipraktekkan para rasul dalam gereja yang dipimpin mereka, hal ini dapat dilihat pada kisah para rasul, dikatakan "jemaat tidak seorangpun berkurangan" bahkan selanjutnya disebutkan karena perhatian hal kebutuhan jasmani menjadi bagian tugas gereja maka diangkatlah 7 diaken untuk menangani khusus hal ini. Pelayanan sosial menjadi tanggung jawab gereja, bukan hanya dikerjakan setahun sekali tapi menjadi salah satu tugas utama. Pelayanan perawatan orang sakit, penyediaan sembako, pakaian, rumah bahkan pekerjaan jemaat seharusnya gereja dapat memberikan solusi. Hal ini yang menjadi dasar dan praktek pelayanan Jemaat Pentakosta Indonesia dalam melayani umat. Selamat berjuang para pahlawan Yahweh. Weshalom Cohen JPI