Jumat, 22 Juli 2016

Hari Raya Sukkot atau Pondok Daun Perintah Tuhan Yang wajib dilaksanakan


Oleh David DS Lumoindong

Hari raya Sukkot yang disebut juga Pondok Daun, Merupakan salah satu hari raya Yahudi yang dirayakan Yahshua Hamasiakh (Yesus Kristus) dan para rasul serta jemaat abad pertama. Dalam kitab Ulangan 16:16 disebut merupakan salah satu dari 3 hari raya yang wajib bagi pria setiap tahun harus di rayakan dengan membawa korban khusus.
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/b5/e7/e6/b5e7e6a0e8a3174294b44139c5547fdd.jpg

Ketiga hari raya tahunan yang harus dilaksanakan dengan berpusat di Yerusalem, yaitu Pesakh (Paskah), Shavuot (Pentakosta) dan Sukkot (Pondok daun) (Ul 16:16-17). Pada masa-masa perayaan seperti itu, kota Yerusalem dan sekelilingnya, termasuk Betlehem yang hanya beberapa kilometer dari Yerusalem, disesaki oleh jemaah-jemaah yang datang dari pelosok negeri dan segala penjuru dunia (lihat laporan kedatangan umat Yahudi pada peristiwa Shavuot (Pentakosta) ada yang Yahudi dari Arab, Roma  dab sebagainya Kis 2:1-11). Diperkirakan pada masa-masa perayaan seperti itu, ada sekitar satu juta umat yang berkumpul di Yerusalem. Mereka yang diluar Yerusalem harus pulang dan melaksanakan perjalanan dengan mengendarai kendaraan berkuda atau onta bahkan berlayar.

Gereja abad pertama melaksanakan perayaan Yahudi sesuai contoh dan ajaran Yesus dan para rasul merayakan 8 hari raya Yahudi baik hari Raya Paskah Yahudi, Pendamaian, Hanukah (Pentahbisan Bait Suci) di Yohanes 10,  merayakan Pondok Daun atau Sukkot sebagaimana di tulis oleh rasul Yohanes 7:1-2 sbb: “Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun”.

Rasul Paul (Paulus)  merayakan hari raya Pentakosta atau Shavuot sebagaimana dicatat dalam Kisah Rasul 20:16 (Bandingkan Kis 2:10, 1 Kor 16:8), “Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, supaya jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia buru-buru, agar jika mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya Pentakosta”.



https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/b5/e7/e6/b5e7e6a0e8a3174294b44139c5547fdd.jpghttps://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/b5/e7/e6/b5e7e6a0e8a3174294b44139c5547fdd.jpg
Hari raya Sukot merupakan hari raya perintah wajib yang mengandung ancaman konskwensi berkat jika merayakan dan kutuk jika tidak merayakan. Lihat Zakaryah 14, bangsa dan keluarga yang tidak merayakan dihukum dengan tulah Mesir dan tidak turun hujan pada masa pemerintahan sang Tuhan yang menjadi Raja diraja di bumi. 




 
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c1/Sukkotibadah.jpg/250px-Sukkotibadah.jpg
Seorang Yahudi sedang membawa empat macam tanaman yang digunakan dalam ritual Sukkot di Yerusalem.
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/b5/e7/e6/b5e7e6a0e8a3174294b44139c5547fdd.jpgHari Raya Pondok Daun (bahasa Ibrani: סוכות or סֻכּוֹת, sukkōt) atau perayaan Tabernakel adalah sebuah Hari Raya Yahudi; merupakan perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen yang dirayakan selama tujuh hari pada bulan purnama di antara bulan September dan Oktober.[1] Tepatnya, hari raya ini dilaksanakan pada 15 Tisyri menurut Kalender Yahudi).[2] Perayaan ini disebut dengan "Sukkot" dalam bahasa Ibraninya karena aspek utama dari festival ini adalah sebuah pondok (sukkah).[2] Perayaan ini adalah salah satu dari 3 hari raya peziarahan bagi orang Yahudi, selain Shavuot dan Pesakh.[3] Pada masa perayaan ini, umat Yahudi berziarah ke Bait Elohim di Yerusalem sambil membawa persembahan.[3]

Setiap keluarga Yahudi membangun sebuah pondok berdinding tiga dan memiliki atap yang terbuat dari ranting palem dan dedaunan.[1] Pondok-pondok tersebut disiapkan untuk menyambut tujuh tamu mistis, yaitu Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Harun, Yusuf, dan Daud yang dipercaya akan datang ke pondok yang dibuat itu selama festival tersebut berlangsung.[1]
Kaum Samaria memiliki cara yang sedikit berbeda dalam merayakan hari raya ini. Mereka membangun sukkah di dalam rumah mereka.[4] Selain itu, sukkah yang mereka bangun tidak memiliki dinding, melainkan hanya atap tempat menggantung buah-buahan.[4]
Pemaknaan Hari Raya Pondok Daun
Di dalam Alkitab, festival ini dimaknai sebagai festival panen utama bangsa Yahudi (Keluaran 23:{{{ayat}}} dan Ulangan 16:{{{ayat}}}), festival utama Bait Elohim (Bilangan 29), dan sebagai pengingat bagi bangsa Israel mengenai pengembaraan yang mereka lakukan di padang pasir ketika keluar dari tanah Mesir (Imamat 29).[5][6][7] Pada masa pengembaraan, umat Israel tinggal dalam pondok-pondok sementara, yang pada perayaan ini direpresentasikan dengan sebuah pondok.[6][7] Dalam konsep sebagai festival panen, perayaan ini menandakan berakhirnya musim panen.[6] Para petani datang ke Yerusalem bersama keluarganya untuk bersyukur atas hasil panen yang mereka terima.[6] Selama masa pergi ke Yerusalem ini mereka tinggal di dalam pondok tersebut.[6]
Pada masa Bait Elohim masih berdiri, perayaan ini dilanjutkan dengan "Festival Mengambil Air" (Simhat Bet ha-Sho'evah).[8] Lalu, dilaksanakan penuangan air ke atas altar sebagai sebuah permohonan akan datangnya hujan.[8]

Perayaan ini menunjuk pada puncak perayaan dari tujuh hari raya. Sukkot merupakan peringatan atas penyertaan YAHWEH di padang gurun. YAHWEH hadir di tengah-tengah Yishrael melalui MISHKAN (Kemah Suci) di mana SHEKINAH YAHWEH berada di dalamnya. Bangsa Yishrael tinggal di pondok-pondok kayu sambil merayakan panen buah-buahan. Dalam Perjanjian Baru menunjuk pada saat mana “Kerajaan Seribu Tahun Damai” dan juga “Langit Baru dan Bumi Baru” di mana YAHWEH memerintah bersama Yesus Sang Mesias.

Membaca perintah dalam Imamat 23:34-44 kita mendapatkan beberapa ciri dan karakter Perayaan Pondok Daun yaitu: (1) Pertemuan ibadah (2) Korban (3) Membangun pondok-pondok daun dan ranting (4) Pengumpulan buah-buahan (5) Tinggal dalam pondok-pondok (6) Sukacita dan nyanyi-nyanyian.


Persiapan dan Pelaksanaan Hari Raya Pondok Daun
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/80/Sukkotkeluarga.jpg/200px-Sukkotkeluarga.jpg
Sebuah keluarga Yahudi di Zurich sedang bersiap-siap merayakan hari raya Sukkot.
Sebelum festival ini dirayakan, setiap keluarga Yahudi menyiapkan sebuah pondok sementara yang terdiri atas tiga dinding dan beratapkan ranting-ranting.[9] Mereka juga membawa empat jenis tanaman, yakni buah limau, ranting-ranting pohon dedalu (willow), daun palem, dan cabang pohon myrtle untuk diberkati di dalam sukkah tersebut.[9] Keempat jenis tanaman ini diasosiasikan dengan air yang mengalir dan datangnya hujan yang memberikan kehidupan.[10]
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d6/Pohonpondok.jpg
Foto sebuah pondok yang dibuat pada hari raya Pondok Daun (sukkah).
Sukkah yang dibuat perlu memenuhi beberapa kriteria berikut :
  • Berdinding 3 dan tahan terhadap angin yang cukup kencang.[9]
  • Atapnya dibuat terakhir dan dibuat oleh bahan-bahan yang berasal dari tanaman.[9]
  • Bagian atapnya tidak boleh terlalu rapat sehingga orang yang ada di dalamnya masih bisa melihat bintang.[11]
Pemberkatan dilakukan di dalam Sinagoge dengan membawa sebuah ikatan yang terdiri dari buah limau, ranting pohon Willow, daun palem, dan cabang pohon myrtle yang sama dengan yang mereka persiapkan untuk diberkati di dalam sukkah.[10] Ikatan tersebut dilambai-lambaikan sambil berdoa untuk memastikan keramahan mereka memengaruhi kehidupan mereka.[10] Selain itu, diangkat pula doa-doa untuk turunnya hujan sebagai berkat bagi seluruh makhluk yang ada di bumi.[10]
Selama hari raya ini berlangsung, umat Yahudi diharuskan untuk makan bersama di dalam sukkah tersebut dan menghabiskan sepanjang hari mereka di dalamnya[2], namun dalam masyarakat Yahudi modern, umumnya mereka hanya melaksanakan ritual makan bersama saja dan tidak menghabiskan seluruh waktu mereka di dalam sukkah tersebut.[3] Apabila hujan besar turun, mereka diperbolehkan untuk tidak melakukan ritual makan di dalam sukkah ini.[3] Para keluarga Yahudi juga diajak untuk berkumpul dengan sanak saudara dan teman-teman mereka dan merayakan hari raya ini bersama-sama.[3]
Referensi
1.      ^ a b c (Indonesia) Rasid Rachman.2005.Hari Raya Liturgi. Jakarta:PT BPK Gunung Mulia. Hlm.22
2.      ^ a b c (Inggris)R.J. Zwi Werblowsky dan Geoffry Wigoder.1997.The Oxford Dictionary of The Jewish Religion.New York:Oxford University Press.hlm 659-660.
3.      ^ a b c d e (Inggris) George Robinson. 2000.Essential Judaism: a complete guide to beliefs, customs and rituals. New York:Pocket Books.
4.      ^ a b (Inggris)Reinhard Pummer.1987.The Samaritans.Belanda:E.J.Brill. hlm 23.
5.      ^ (Inggris) Haakan Ulfgard.1998.The Story of SukkotJerman:Mohr Siebeck.
6.      ^ a b c d e (Inggris)Richard D. Bank.2002.The Everything Judaism Book : A Complete Primer to The Jewish. U.S.A: Adams Media. hlm 121-123.
7.      ^ a b (Inggris)Morris Epstein.1970.All About Jewish Holidays and Customs.U.S.A:KTV Publishing House.hlm 28.
8.      ^ a b (Inggris)Geoffrey Wigoder.1989.The Encyclopedia of Judaism.New York:MacMillan Publishing Company. hlm 671-677.
9.      ^ a b c d (Inggris)Ann Morrill.2009.Thanksgiving and Other Harvest Festivals.China:print Matters, Inc.. hlm 21-23.
10.  ^ a b c d (Inggris)Jacob Heusner, Alan J. Avery-Peck, William Scott Green.1999.The Encyclopedia of Judaism.New York:The Continuum Publishing Company.hlm 46-47.
11.  ^ Ronald H. Isaacs.2006.Questions Christians : ask the rabbi.New Jersey : KTAV Publishing House. hlm 67.


Sumber :
Wikipedia bahasa Indonesia, Kitab Suci, Teguh Hindarto

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA

Pelayanan kasih JEMAAT PENTAKOSTA INDONESIA Pelayanan yang memberi perhatian terhadap kebutuhan jasmani umat. Karena gereja adalah orangnya bukan bangunan, maka yang terlebih penting adalah pembangunan manusianya, jika jemaat secara jasmani kebutuhan pokoknya terpenuhi maka ia akan lebih banyak waktu disediakan bagi hal rohani dibandingkan yang sangat kekurangan. Khotbah Yahshua (Jesus) pada lima ribu pria dewasa selama beberapa hari, setelah melihat umat membutuhkan makanan, maka ia memberi penegasan pada para rasul (pemimpin gereja) katanya : "Kamu HARUS memberi mereka MAKAN" hal ini bukan hanya rohaniah tetapi secara ril Ia wujudkan dengan pengadaan makanan roti jasmani. Yahshua memberi contoh dan Ia sebagai guru yang mengajarkan kebenaran sebagai doktrin gereja yang seharusnya diterapkan dalam gereja. Hal ini juga ternyata terus dipraktekkan para rasul dalam gereja yang dipimpin mereka, hal ini dapat dilihat pada kisah para rasul, dikatakan "jemaat tidak seorangpun berkurangan" bahkan selanjutnya disebutkan karena perhatian hal kebutuhan jasmani menjadi bagian tugas gereja maka diangkatlah 7 diaken untuk menangani khusus hal ini. Pelayanan sosial menjadi tanggung jawab gereja, bukan hanya dikerjakan setahun sekali tapi menjadi salah satu tugas utama. Pelayanan perawatan orang sakit, penyediaan sembako, pakaian, rumah bahkan pekerjaan jemaat seharusnya gereja dapat memberikan solusi. Hal ini yang menjadi dasar dan praktek pelayanan Jemaat Pentakosta Indonesia dalam melayani umat. Selamat berjuang para pahlawan Yahweh. Weshalom Cohen JPI